Rabu 08 Feb 2023 17:47 WIB

Jika Hidup Sulit, Cobalah Baca Ayat Alquran dan Hadits ini

Kesulitan berupa lelah, gelisah, penyakit, bisa menghapus sebagian dosa.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Jika Hidup Sulit, Cobalah Baca Ayat Alquran dan Hadits ini. Foto: Gelisah dan bersedih hati (ilustrasi)
Foto: Corbis
Jika Hidup Sulit, Cobalah Baca Ayat Alquran dan Hadits ini. Foto: Gelisah dan bersedih hati (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa`id dan Abu Hurairah mengatakan "Tidaklah keletihan, penyakit, kegelisahan, kesedihan, sakit hati, dan kesusahan yang menimpa seorang muslim, sekalipun tusukan duri yang diterimanya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dosanya dengan itu”  (HR Bukhari dan Muslim).

Dunia ini tidak lebih dari sebuah ujian di mana semua manusia pasti akan menghadapi beberapa kesulitan dan tantangan yang mengungkapkan kesabaran dan keteguhan mereka.

Baca Juga

Bentuk ujian ini banyak dan beragam, ada orang yang menderita kemiskinan, ada yang menderita penyakit fisik, ada yang hidup dalam keadaan tidak aman, ada yang kehilangan orang yang mereka sayangi dan cintai, dan ada pula yang menderita gangguan kejiwaan.

Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 155-157 pun disebutkan,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ.الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Selain ayat diatas Allah berfirman dalam surat Al Mulk ayat 2,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.

Karena kesulitan tidak dapat dihindari, Islam tidak membiarkannya berlalu begitu saja tanpa bimbingan yang tepat tentang sikap yang paling tepat. Hadits di atas mengungkapkan salah satu dimensi resep Islam untuk berhasil menghadapi tantangan hidup.

Untuk menyeimbangkan efek negatif yang ditimbulkan oleh penderitaan, Islam mengajarkan kita tentang hikmah dibalik penderitaan. Masalah berfungsi sebagai sarana untuk menebus dosa dan mengangkat derajat orang beriman di akhirat.

Pendekatan optimis dan positif ini melindungi seseorang dari keputusasaan dan kesedihan. Di sini, tepat untuk mengutip beberapa hadits Nabi yang menekankan konsep ini,

Abu Yahya Suhaib bin Sinan menceritakan bahwa Rasulullah mengatakan "Betapa indahnya seorang beriman; ada kebaikan baginya dalam segala hal dan ini hanya berlaku bagi seorang mukmin. Jika kemakmuran menyertainya, dia bersyukur kepada Allah dan itu baik baginya; dan jika kesulitan menimpanya, dia menanggungnya dengan sabar dan itu baik baginya” (Muslim).

Dalam hadits lain Abu Hurairah menyebutkan Rasulullah berkata, "Barangsiapa yang Allah kehendaki baik, Dia membuatnya menderita beberapa penderitaan" (Al-Bukhari).

Abu Hurairah menyebutkan bahwa seorang muslim, pria atau wanita, terus berada di bawah ujian dalam hal kehidupan, harta, dan keturunannya sampai dia menghadap Allah Yang Maha Tinggi, tanpa catatan dosa” (At-Tirmidzi).

Hadits di atas tidak boleh disalahartikan sebagai ajakan untuk berputus asa. Pesan yang disampaikan hadits adalah bahwa setiap muslim harus mengharapkan kesulitan dan bersiap untuk menghadapinya. Karena itu, orang beriman menghadapi kesulitan dengan hati yang berani, mereka mempercayai kebijaksanaan Allah dan percaya pada rahmat-Nya dan mereka tahu bahwa ujian ini bermanfaat.

Bandingkan sikap itu dengan perasaan bahwa seseorang sendirian di dunia ini, menghadapi tantangan beratnya yang terisolasi dari sumber dukungan atau bantuan apa pun. Jadi, hadis-hadis ini dimaksudkan untuk menanamkan harapan dan semangat kepada Muslim dan mengusir pikiran-pikiran tentang kegagalan dan keputusasaan.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang mereka, kita harus mempertimbangkannya berdasarkan hadits berikut,

Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan keduanya baik.

Patuhi apa yang bermanfaat dan teruslah meminta pertolongan Allah dan jangan menahannya.

Jika Anda menderita dengan cara apa pun), jangan katakan: 'Jika saya mengambil langkah ini atau itu, itu akan menghasilkan ini dan itu,' tetapi katakan saja: 'Allah telah menentukan dan melakukan apa yang Dia kehendaki.' Kata 'jika' membuka gerbang setan (pikiran)” (Muslim).

Hadits ini sejalan dengan peringatan Nabi kepada sepupunya Ibn `Abbas (ra dengan dia) bahwa dengan kesabaran datang kemenangan, dengan kesusahan datang kemudahan, dan dengan kesulitan datang kemudahan.

Dalam hal ini, satu ide bisa menjadi sumber kekhawatiran dan gangguan. Bagaimana kita bisa mendekati penderitaan dengan optimisme seperti itu ketika itu adalah tanda yang jelas dari murka Allah dan manifestasi dari hukuman-Nya? Bukankah Allah berfirman, dalam AsybSyura  ayat 30

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu).

Pertanyaan-pertanyaan ini menghantui banyak orang, terutama yang sedang berlatih, ketika mereka ditimpa musibah, kehilangan orang yang disayang, atau dijangkiti penyakit. Masalahnya, dalam banyak kasus, pikiran ini menjadi sumber frustrasi dan depresi.

Alih-alih menjadi pendorong untuk bertobat dan mendekatkan diri kepada-Nya, gagasan itu kadang-kadang menjadi faktor yang melemahkan semangat. Nah, mari kita lihat bagaimana para Sahabat memandang ayat di atas dan bagaimana mereka menyikapinya secara positif dan optimis.

Dalam komentarnya tentang ayat di atas, Imam Al-Qurtubi menjelaskan ayat ini adalah yang paling membangkitkan harapan di dalam Al Quran, jika dosa-dosa saya ditebus melalui penderitaan dan bencana, dan di atas itu, Allah akan mengampuni banyak dosa lainnya, lalu apa yang tersisa setelah penebusan dan pengampunan tersebut?”

Benar, malapetaka hidup membuat hati hancur dan orang-orang terkasih kehilangan, tetapi orang percaya yang cerdas tahu bagaimana mengubahnya menjadi sumber tekad dan sumber kekuatan.

Kesimpulan hadits shahih yang indah di mana Nabi memberi tahu kita bahwa orang-orang yang menghadapi cobaan terberat adalah para nabi, kemudian orang-orang di sisi mereka dan lalu selanjutnya. Setiap orang akan diuji menurut kadar keimanannya, orang yang memiliki iman yang kuat akan mengalami cobaan yang keras dan orang yang imannya lemah akan menerima cobaan yang lemah. Dan kesengsaraan itu akan meliputi seseorang sampai dia bebas dari dosa sama sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement