REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan hasil kesepakatan dengan Kementerian Agama, jamaah calon haji asal Jawa Barat akan diberangkatkan melalui di 2 embarkasi, yakni dari Asrama Haji Bekasi dan Asrama Haji Indramayu.
"Jamaah haji yang diberangkatkan dari Asrama Haji Bekasi adalah jemaah yang berasal dari daerah-daerah Bodebek atau Bogor, Depok, Bekasi, lalu Priangan, dan yang lainnya.Sedangkan dari Asrama Haji Indramayu adalah tujuh kabupaten/kota, yakni Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, dan Subang," kata Dedi Supandi di Bandung, Selasa.
Jumlah jamaah calon haji asal Jawa Barat pada tahun 2023 sebanyak 38.374 orang. Jamaah haji yang diberangkatkan dari Asrama Haji Indramayu sebanyak 19 kloter yang langsung diterbangkan dari Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, di Kabupaten Majalengka.Saat ditanyakan tentang kesiapan Bandara Kertajati, menurut Dedi Supandi, bandara sudah dicek oleh sejumlah pemilik otoritas, termasuk dari pihak Arab Saudi.
Pihaknya mengakui bahwa memang ada beberapa kekurangan fasilitas penunjang, seperti, kurangnya jumlah ruang tunggu dan tempat charger handphone.Selain itu, pihaknya juga akan memfasilitasi agar imigrasi dari Arab Saudi bisa hadir di Bandara Kertajati.
"Sehingga bisa mengecek administrasi keimigrasian jamaah di Bandara Kertajati," kata Dedi.Sementara itu, terkait dengan kesiapan Asrama Haji Indramayu, Dedi mengatakam asrama haji ini akan mulai digunakan pada 24 Mei 2023, diantaranya langkah yang dilakukan Pemprov Jabar adalahdroping anggaran ke Kanwil Kemenag Jabar sekitar Rp 6,7 miliar.
Anggaran tersebut, lanjutnya akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana penunjang asrama haji, seperti untuk pembangunan jalan, penerangan jalan umum, dan pengerasan lahan di sekitar asrama haji.Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan BUMD untuk memenuhi sarana dan prasarana air, seperti untuk tempat wudhu, dan lain-lain.
"Masjid di asrama haji ini kan memang belum selesai dibangun. jadi solusinya adalah menggunakan aula. Aula ini kan ada dua lantai, satu lantai untuk pertemuan dan lantai dua akan digunakan masjid atau tempat ibadah," kata Dedi Supandi.