REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi baru saja mengeluarkan kebijakan umroh satu kali selama Ramadhan kali ini. Ketua Umum Sekretariat Sarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi menyebut hal ini diberlakukan untuk menghindari kepadatan berlebih.
"Aturan itu dibuat agar tidak terlalu padat jamaah umroh yang tawaf selama umrah Ramadhan. Kebijakan ini sudah diberlakukan, untuk mengurangi kepadatan berlebih," ujar dia saat dihubungi Republika, Senin (27/3/2023).
Meski demikian, ia menyoroti pelaksanaan di lapangan yang masih terkesan longgar. Selama pengawasan dan cek masuk ke area tawaf masih susah diatur, seperti siapa pun yang mengenakan pakaian ihram boleh masuk tanpa dicek tasrehnya (izin), maka kepadatan akan tetap terjadi.
Karena itu, selain membatasi izin yang dikeluarkan ia juga berharap petugas atau askar di Masjidil Haram memeriksa izin setiap jamaah secara fisik. Jika terlihat area tawaf sudah penuh, pintu atau akses masuk bisa ditutup sehingga tidak ada lagi yang masuk ke dalamnya.
Adapun terkait izin atau tasreh ini, ia menyebut bisa didapat melalui muassasah ataupun aplikasi Nusuk. Namun, jika mengajukan izin melalui Nusuk hanya bisa satu kali dan mengikuti jadwal pilihan waktu yang kosong atau berwarna hijau.
"Insya Allah (bagi jamaah) tidak ada masalah. Ini tidak berdampak apa-apa ke jamaah. Karena jamaah juga ingin semua nyaman, baik untuk diri sendiri maupun orang lain," lanjut Syam.
Kepada jamaah, ia menyebut hal ini memang tidak bisa dihindari karena menjadi kebijakan Arab Saudi. Ia berharap aturan yang ada menjadi yang terbaik bagi semua pihak, termasuk jamaah yang menjalankan ibadah umroh di Ramadhan ini.
Kerajaan Arab Saudi diketahui saat ini tengah menyaksikan kedatangan jamaah umroh yang meningkat, seiring dengan dilaksanakannya umroh Ramadhan. Kementerian Haji dan Umroh pun mengeluarkan pedoman baru, yaitu jamaah tidak lagi diizinkan mengulangi umroh dan hanya dapat melakukannya sekali selama bulan suci.
Langkah ini diambil untuk memastikan semua jamaah yang ingin menunaikan umroh Ramadhan memiliki kesempatan untuk melakukannya dengan mudah dan nyaman.
Kementerian Haji juga menekankan pentingnya mendapatkan izin dari aplikasi Nusuk untuk melakukan umroh dan mengikuti waktu yang ditentukan.
Jamaah disebut dapat menghapus izin mereka melalui aplikasi sebelum memasuki waktunya dan mengeluarkan izin baru jika mereka ingin mengubah tanggal. Namun, tidak ada fitur untuk mengubah tanggal umroh.