REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mendesak jamaah membatasi kunjungan umroh. Kementerian berharap jamaah bisa melakukan umroh satu kali saja di bulan suci Ramadhan ini.
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa (28/3/2023), Kementerian mendesak umat Islam hanya melakukan umroh sekali selama bulan suci untuk mengurangi kepadatan dan memastikan perjalanan yang lancar dan mudah bagi para peziarah di lokasi.
Sebelum pandemi Covid-19, kepadatan di tempat-tempat suci menjadi masalah mendesak bagi otoritas Saudi. Otoritas berusaha memastikan kondisi jamaah aman saat dan selama perjalanan ibadah mereka. Kali ini pun, Kerajaan mengharapkan hal serupa, agar jamaah aman selama melakukan ibadah umroh di bulan Ramadhan.
Umat Muslim dari seluruh dunia dapat mendaftar untuk menunaikan ibadah umroh melalui aplikasi Nusuk dan mengatur seluruh perjalanan mereka, mulai dari mengajukan elektronik Visa hingga memesan akomodasi dan penerbangan di platform Nusuk.
Umrah adalah ziarah Islam ke Makkah yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada musim haji. Namun seringkali ibadah umroh menjadi lebih ramai setiap bulan Ramadhan datang.
Ramadhan adalah bulan suci, di mana selama sebulan penuh umat Islam diwajibkan berpuasa sejak matahari terbit hingga terbenam. Hal yang menjadikan umroh lebih ramai pada bulan Ramadhan adalah hadits Nabi SAW yang menyebutkan barangsiapa umroh di bulan Ramadhan, niscaya ia sedang berhaji bersama Nabi Muhammad SAW.
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).
Ramadhan dimulai pada 23 Maret 2023 dan akan berakhir pada 21 April 2023.