Kamis 30 Mar 2023 14:30 WIB

Kemenag Mataram Siapkan Kegiatan Manasik Haji Setelah Idul Fitri

Manasik haji merupakan pelatihan untuk para jamaah.

Ilustrasi manasik haji.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ilustrasi manasik haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan jadwal kegiatan bimbingan manasik haji bagi jemaah calon haji setelah Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Jika petunjuk teknis pelaksanaan ibadah haji keluar di bulan Ramadhan ini, kegiatan manasik haji bisa kita laksanakan setelah Idul Fitri atau Lebaran Topat (ketupat)," kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Selasa.

Baca Juga

Lebaran Ketupat merupakan lebaran yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, atau perayaan lebaran bagi umat Muslim yang sudah melaksanakan puasa sunah selama enam hari di awal bulan Syawal.

Menurutnya, jumlah calon haji yang akan mendapatkan bimbingan sebanyak 650 orang yang merupakan calon haji yang sudah masuk kuota reguler pemberangkatan musim haji 2023.

Kegiatan manasik haji bertujuan, untuk meningkatkan kualitas pemahaman jamaah terhadap pelaksanaan ibadah haji. Selain itu meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah haji serta meningkatkan dan mengembangkan materi bimbingan ibadah.

"Selain memberikan materi, dalam kegiatan manasik kita juga melaksanakan praktek untuk memperkuat pemahaman jamaah," katanya.

Lebih jauh Kasmi mengatakan, berdasarkan rilis dari Kementerian Agama menyebutkan kuota haji untuk Kota Mataram tahun 2023 tercatat sebanyak 650 orang, kemudian 49 orang masuk dalam kuota cadangan, dan lima orang prioritas untuk lanjut usia (lansia).

Dikatakan, jumlah kuota calon haji tahun 2023 menurun jika dibandingkan dengan kuota normal sebelum COVID-19, yang mencapai hingga 730 orang. Namun demikian, pihaknya tetap bersyukur, apalagi dari informasi masih akan ada tambahan kuota sebanyak 10.000 orang se-Indonesia.

"Berapun kuota yang kita dapat, kita harus tetap bersyukur," katanya.

Sementara, sebanyak 650 kuota calon haji itu terbagi menjadi dua yakni 329 orang yang merupakan jemaah yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2020 tapi gagal berangkat karena COVID-19 dan sisanya 321 orang calon haji pada nomor porsi selanjutnya.

Artinya, jemaah yang akan melunasi Bipih musim haji 2023 hanya 321 orang sebab 329 orang calon haji sudah lunas sejak tahun 2020, tapi mereka tidak bisa berangkat tahun 2022 karena adanya regulasi pembatasan usia maksimal jamaah.

"Untuk jadwal pelunasan Bipih Embarkasi Lombok, kita masih menunggu informasi dari pemerintah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement