REPUBLIKA.CO.ID,DAMMAM -- Masjid Juatha yang ada di Kegubernuran Al-Ahsa merupakan simbol sejarah dan budaya Islam. Rumah ibadah ini merupakan yang pertama di timur Jazirah Arab.
Masjid berusia 1.400 tahun tersebut merupakan salah satu monumen keagamaan dan peninggalan paling menonjol hingga era awal Islam.
Dilansir di Riyadh Daily, Kamis (6/4/2023), Masjid Juatha dibangun oleh Banu Abdul Qais dan sekutunya, Banu Tamim dan Bakr bin Wael.
Mereka pada saat itu disebut tinggal di tempat yang sama. Terletak di timur Dataran Pegunungan Al-Shaba 20 kilometer timur laut kota Hafouf dan di sebelah utara Al-Hallila, Al-Kalabiah dan Al-Miqdam.
Melalui desain dan bangunannya yang menjadi fondasi rumah ibadah Islam, masjid ini terdiri dari tiga koridor, sebuah mihrab, serta sisa-sisa mimbar dan sandaran tangan.
Masjid Juatha, yang berasal dari tahun ketujuh migrasi, menempati tempat yang besar di hati umat Islam. Ia merupakan masjid pertama yang didirikan di timur Jazirah Arab.
Di sisi lain, masjid tersebut menjadi rumah ibadah kedua dalam Islam tempat shalat Jumat dilakukan, setelah Masjid Nabawi di Madinah.
Menurut studi arsitektur sejarah, masjid ini direnovasi pada tahun 1430 Hijriah. Langit-langit, pintu dan jendela sesuai dengan yang digunakan dalam konstruksi aslinya, serta dilakukan rekonstruksi bagian masjid yang runtuh.
Tanah Juatha menjadi tujuan konvoi komersial kurma, produk pertanian, serta parfum karena letak geografisnya. Juatha dianggap sebagai pasar komersial untuk lokasi strategis Al-Ahsa.
Sumber:
http://alriyadhdaily.com/article/d92d72acb8de4407a04a6f5ea59c634d