REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah mengumumkan bahwa Kerajaan telah memiliki semua langkah yang diperlukan untuk memastikan akhir yang aman untuk Ramadan dan musim umroh bagi jutaan jamaah dan pengunjung di Makkah dan Madinah.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh pejabat senior Pasukan Keamanan Umroh untuk musim haji tahun ini di Pusat Operasi Keamanan Terpadu di Mekkah pada hari Senin, demikian laporan Kantor Berita Arab Saudi (SPA), Selasa (12/4/2023).
Direktur Keamanan Umum, Letnan Jenderal Mohammad Al-Bassami, mengatakan bahwa Ramadan sejauh ini berjalan lancar dan sekarang kementerian sedang mempersiapkan diri untuk 10 hari terakhir bulan suci yang biasanya terjadi peningkatan jumlah jamaah yang lebih tinggi di Makkah.
Mengingat hal ini, bagian depan lantai pertama, atap Masjidil Haram dan halaman serta lantai dasar, telah dialokasikan untuk Tawaf.
Al-Bassami memuji para petugas yang bekerja di pusat komando dan kontrol kementerian atas ketekunan mereka selama bulan suci; dan tim-tim di lapangan yang telah melakukan beberapa operasi termasuk menangkap pengemis.
Mayjen Hammoud Al-Faraj, Direktur jenderal Pertahanan Sipil, mengatakan bahwa tim-tim tersebut beroperasi sepanjang waktu di lebih dari 111 lokasi di Makkah dan Madinah.
Al-Faraj mengatakan bahwa Pertahanan Sipil mendapat dukungan dari beberapa tim relawan yang membantu menyebarkan kesadaran keamanan melalui media dan tampilan elektronik di dua masjid suci tersebut.
Wakil Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Paspor Mayjen Saleh Al-Murabba mengatakan bahwa para petugas di semua titik masuk negara itu telah bersiap untuk memastikan penyelesaian prosedur yang cepat bagi para jamaah yang berkunjung.