REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Direktur Keamanan Publik Letnan Jenderal Muhammad Al-Bassami telah mengumumkan bahwa rencana pasukan keamanan umrah telah mencapai tujuan mereka selama bulan suci Ramadhan. Dia mengatakan bahwa bukti terbaiknya yakni tidak adanya insiden kerumunan di Masjid Agung.
Dilansir dari laman Saudi Gazette pada Rabu (12/4/2023), Berbicara pada konferensi pers kedua Komandan Pasukan Keamanan Umrah untuk tahun 1444 di Pusat Operasi Terpadu (911) di Makkah pada Selasa (13/4/2023) malam, Al-Bassami mengatakan bahwa bagian depan lantai pertama dan atap Masjidil Haram dialokasikan untuk tawaf. Hal ini dilakukan setelah peningkatan besar dalam jumlah jamaah umrah selama bulan suci, yang menandai puncak musim umrah tahunan.
Dia mengungkapkan, sepanjang bulan Ramadan, pintu gerbang Masjidil Haram tidak terlihat adanya kepadatan kecuali pada waktu-waktu sholat wajib, namun situasi dengan cepat kembali normal. Dia menekankan kesiapan aparat keamanan untuk menghadapi kerumunan jemaah yang diantisipasi.
Al-Bassami menunjukkan bahwa rencana untuk menghadapi fenomena negatif dilakukan dengan ketelitian dan efisiensi tinggi. Sebanyak 1.704 pengemis telah ditangkap. Sekitar 47 kampanye umrah palsu juga ditangkap, sambil menekankan bahwa ada penjagaan keamanan yang begitu mudah di semua titik masuk ke kota suci.
Berbicara pada konferensi pers, Penjabat Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Mayjen Mahmoud Al-Faraj menegaskan bahwa pesan kesadaran yang luas disampaikan dalam hal persyaratan keselamatan, dan penyampaian pesan ini akan diintensifkan selama sisa bulan suci. Dia juga menekankan pentingnya peran para relawan untuk keberhasilan rencana pertahanan sipil.