REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU) berharap Kementerian Agama segera memenuhi kuota haji reguler yang masih tersisa sekitar 20 persen atau 40 ribu calon jamaah haji mengingat batas pelunasan tinggal dua hari lagi.
"Padahal waktu yang ditetapkan pemerintah tinggal dua hari lagi untuk pelunasan biaya haji," kata Ketua Harian Forum SATHU Artha Hanif di Wisma Maktour, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023).
Tanggal 5 Mei 2023 adalah waktu terakhir untuk menyelesaikan biaya pelunasan haji reguler. Kuota jamaah haji reguler mencapai 203.320 orang. Untuk kloter pertama calon haji reguler rencananya diberangkatkan pada 24 Mei 2023.
"Apabila kuota calon jamaah haji reguler tidak terpenuhi, ini yang kemudian menjadi pertanyaan yang harus dijawab. Apakah ada sisa kuota yang tidak terpakai, sementara waktu keberangkatan haji sudah semakin dekat," ujarnya.
Sementara untuk calon jamaah haji khusus, kata dia, sudah hampir memenuhi kuota yang ditetapkan pemerintah untuk pelaksanaan haji 2023. "Alhamdulillah kuota haji khusus tahun ini sejumlah 17.680 calon jamaah haji. Insya Allah besok batas waktu terakhir. Sampai saat ini tinggal beberapa saja kuota yang tersisa," kata Artha.
Dalam waktu dekat, Forum SATHU akan berangkat ke Arab Saudi untuk menyelesaikan persiapan fasilitas haji bagi calon jamaah haji khusus. "Kami akan menunaikan tugas kami sebagai Forum SATHU terkait kuota haji khusus ke Arab Saudi bertemu Kementerian Haji Saudi terkait bentuk pelayanan ibadah haji 2023 mengingat ada perubahan mekanisme yang ekstrem," katanya.
Artha berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) bisa duduk bersama agar mendapatkan solusi yang terbaik terkait kuota jamaah haji yang belum terpenuhi itu.
"Jangan sampai nanti setelah semua sudah selesai baru kemudian diminta keterlibatan kita untuk membantu mengisi sisa kuota ini, sementara ada sekitar 100 ribuan calon jamaah haji khusus yang antre," katanya.
"Setiap tahun jamaah haji khusus dapat delapan persen. Jadi 100 ribuan jamaah ini baru akan berangkat 7-8 tahun ke depan," ujarnya.
Menurut dia, persoalan itu tidak bisa dianggap remeh karena akan berdampak terhadap pengurangan kuota jamaah haji tahun depan dari Arab Saudi. "Kami pun siap mengisi kuota jamaah haji reguler yang tersisa dengan jamaah haji khusus," kata Artha.