Rabu 10 May 2023 13:31 WIB

Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023

Jumlah jamaah haji tahun ini akan kembali ke masa sebelum pandemi global.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji beraktivitas di Masjid Nabawi, Madinah.
Foto: Republika/Prayogi
Jamaah haji beraktivitas di Masjid Nabawi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Dalam beberapa waktu ke depan, Arab Saudi akan menyaksikan kedatangan Muslim dalam jumlah besar dari seluruh dunia. Kedatangan jutaan umat Islam ini dalam rangka melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu berhaji.

Pejabat di Madinah, selaku rumah bagi situs tersuci kedua Islam di Arab Saudi, telah meninjau persiapan musim haji yang akan datang bulan depan. Musim haji diperkirakan akan dimulai pada 26 Juni.

Baca Juga

Gubernur Madinah, Pangeran Faisal bin Salman, telah memimpin rapat panel. Pria yang juga memimpin komite haji dan kunjungan di wilayah tersebut berencana akan membahas rencana operasi yang akan dilakukan oleh lembaga pemerintah selama musim haji.

Dilansir di Gulf News, Rabu (10/5/2023), dia menekankan pentingnya kesiapan penuh untuk musim haji tahunan. Hal ini mengingat jumlah jamaah haji tahun ini akan kembali ke masa sebelum pandemi global.

Pertemuan tersebut juga dilakukan untuk meninjau rencana operasi cabang Kementerian Haji di Madinah, yang menampilkan persiapan penerimaan sekitar 1,8 juta jamaah haji luar negeri.

Kapasitas akomodasi hotel Madinah di sekitaran Masjid Nabawi, situs tersuci kedua Islam, juga ikut ditinjau.

Agenda lainnya adalah rencana operasi haji untuk bandara Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah. Lalu lintas selama ibadah haji diperkirakan akan meningkat sekitar 136 persen dibandingkan tahun lalu.

Setelah menunaikan ibadah haji, jamaah biasanya berkumpul di Madinah untuk berdoa di Masjid Nabawi. Rumah ibadah ini merupakan tempat Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad SAW berada.

Tidak hanya itu, kota ini juga terkenal dengan landmark Islamnya. Adapun untuk pelaksanaan haji tahun ini, Kementerian Haji Saudi mengatakan prioritas untuk mendaftar tahun ini diberikan kepada umat Islam yang belum pernah melakukannya sebelumnya.

Kerajaan mengatakan tidak akan ada batasan jumlah peziarah dari seluruh dunia untuk musim haji yang akan datang, membalikkan pembatasan sebelumnya yang dipicu oleh pandemi.

Seperti yang diketahui, dalam dua tahun terakhir Arab Saudi mengurangi jumlah umat Islam yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji. Kebijakan ini ditetapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Biasanya, sekitar 2,5 juta Muslim menghadiri haji setiap tahun di masa pra-pandemi. Muslim, yang secara fisik dan finansial mampu melakukan haji, harus menunaikannya setidaknya sekali seumur hidup. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement