REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Peneliti warisan Mesir independen telah menemukan batu nisan berusia lebih dari 1.000 tahun yang bertuliskan aksara Kufi kuno di reruntuhan pemakaman kuno di Kairo.
Di tengah pembongkaran luas beberapa area pemakaman Imam Al-Shafi'i, sekelompok peneliti amatir dan independen menemukan batu nisan seorang wanita yang berasal dari 1.170 tahun yang lalu.
Mustafa Al-Sadiq, seorang peneliti warisan yang ditemani oleh sejumlah orang lain, mengumumkan penemuan tersebut. Ia juga menerbitkan gambar batu nisan itu.
Dilansir dari Arab News, Rabu (17/5/2023), Al-Sadiq menceritakan penemuan batu nisan bermula saat pembongkaran sedang berlangsung, lalu dia pergi ke lokasi untuk melihat-lihat terakhir kalinya.
Ketika dia memasuki halaman pemakaman, yang akan diratakan, dia terkejut melihat dinding dengan beberapa surat Kufi. Pandangan rinci dinding mengungkapkan batu nisan lengkap dengan tulisan dalam naskah Kufi yang tidak diselingi.
“Tampaknya batu nisan itu digunakan dalam pembangunan dinding,” kata Al-Sadiq.
Dengan bantuan dari spesialis Faraj Al-Husseini, menjadi jelas bahwa batu nisan itu milik makam seorang wanita bernama Umamah binti Muhammad bin Yahya bin Khalid, yang meninggal pada bulan Dzulhijjah pada tahun Hijriyah 221 atau 229.
Al-Sadiq mengatakan, batu nisan itu diserahkan kepada Kementerian Purbakala. Batu nisan di Kairo yang bersejarah adalah dokumen informasi dan tanggal untuk area dan orang-orang penting, karena berisi nama, tanggal kematian, dan terkadang kelahiran.
Pemakaman Imam Al-Shafi'i, sebelah timur Kairo, di lembah Gunung Mokattam adalah bagian dari struktur perkotaan kota bersejarah.