REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Kepala Bidang Penyelenggara Haji Umrah Kanwil Kemenag Jabar Boy Hari Novian mengatakan, calon jamaah haji (calhaj) asal Jawa Barat tahun ini didominasi oleh usia lanjut (lansia). Usia lansia yang dimaksud bukan hanya jamaah yang berumur lebih dari 60 tahun tapi mencapai hingga 100 tahun lebih.
Usia tertua jamaah haji Jawa Barat diketahui berusia 103 tahun, jamaah asal Kabupaten Tasikmalaya. Adapula jamaah berusia 101 dan 102 tahun, sambungnya. Untuk memastikan pelayanan kepada para jamaah sepuh, Boy mengatakan bahwa tahun ini Kemenag Jabar telah menyiapkan petugas khusus untuk melayani para lansia, mulai dari di embarkasi, bandara hingga hotel di tanah suci.
“Untuk petugas kesehatan juga kita perintahkan agar berkeliling dan tidak hanya menunggu di pos kesehatan, mereka harus berkeliling ke setiap kamar agar jika ada keluhan dapat cepat tertangani,” ujar Boy dalam acara pelepasan Calon Jamaah Haji Kota Bandung 1444 H di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, Sabtu (20/5/2023).
Sementara untuk calhaj tertua asal Kota Bandung berusia 91 tahun, sedangkan usia termuda 18 tahun. Selain didominasi oleh jamaah lansia, pemberangkatan haji tahun ini juga memiliki sejumlah perbedaan dibanding tahun sebelumnya, yaitu berkurangnya setengah jumlah biaya hidup selama di tanah suci (living cost).
“Living cost lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini 750 riyal (Rp 3.030.000), berkurang dari tahun lalu yang 1.500 riyal atau sekitar Rp 6 juta,” terang Boy.
Pengurangan ini, menurut Boy, disebabkan naiknya ketentuan biaya haji yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, sehingga perlu adanya langkah penyesuaian yang dilakukan. Dia juga menegaskan bahwa kenaikan ini bukan keinginan atau intervensi dari Pemerintah Indonesia.
“Penurunan ini memang turun setengahnya, itu disebabkan adanya kenaikan biaya oleh pihak Saudi jadi pemerintah indonesia tidak menaikkan biaya haji tapi kita menyesuaikan dengan pihak penentu kebijakan biaya yaitu pemerintah Arab Saudi,” tegasnya.
“Karena memang ada beberapa komponen biaya yang naik dari sebelumnya, makanya kita lakukan efisiensi dengan mengkurangi living cost agar biaya haji tidak terlalu membebani jamaah,” sambung Boy.
Sebagai tambahan, untuk jamaah urutan awal juga akan mendapatkan koper yang berbeda dari jamaah tahun sebelumnya. Menurut Boy, sejumlah jamaah tahun ini akan mendapatkan koper selayaknya koper umrah dengan kapasitas 32 kilogram.
“Bentuk koper tahun ini tidak lagi berbahan kain seperti tahun lalu, tapi seperti koper umroh. Kapasitasnya 32 kilo sama seperti tahun lalu,” ungkapnya.
Perlu diketahui, untuk tahun ini, tercatat 2.396 calhaj asal Kota Bandung yang dijadwalkan berangkat pada 29 Mei 2023 dan akan ditempatkan di Asrama Haji Embarkasi Bekasi sebelum diberangkatkan melalui Bandara Soekarno Hatta.
Sebelumnya, menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, saat ini Calhaj yang akan diberangkatkan dari Jawa Barat didominasi jamaah lansia. Dedi mengatakan, melihat kondisi tersebut Pemprov Jabar menyiapkan petugas pendamping haji khusus Lansia yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Yakni, ada petugas pelayanan umum, ada petugas ibadah dan ada juga petugas kesehatan.
"Kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena 2020 tidak ada keberangkatan, 2021 juga tidak ada keberangkatan, lalu 2022 dibatasi keberangkatannya dibawah umur 65 tahun dan pada saat tahun 2023 ini dibuka sesuai kondisi normal maka terjadi lah seperti itu," ujar Dedi dalam acara diskusi Gaspol IV bertajuk 'Pemerintah Teratur, Ibadah Haji Tahun 2023 Insha Allah Mabrur, di Citarum Hotel, Bandung, Selasa (16/5/2023).