REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah
MADINAH -- Aktivitas calon jamaah haji Indonesia di Madinah akan banyak diisi dengan jalan kaki. Apalagi, durasi waktu tinggal calon jamaah haji di Tanah Suci terbilang lama, yakni sembilan hari.
Kasie Penghubung Kesehatan dokter Denita menyarankan jamaah mengenakan alas kaki yang empuk. Ini untuk menghindari nyeri pada tumit kaki.
"Jangan lupa pilih alas kaki yang longgar sehingga kaki leluasa untuk berjalan jauh," ujarnya saat ditemui, Selasa (23/6/2023).
Menurut Desnita, pemanasan untuk sekadar merelaksasikan kaki juga diperlukan. Apalagi sebagian jamaah berusia lanjut mengalami sakit pada lutut dan pergelangan kakinya.
"Pemanasan yang ringan saja, misalnya menggerakkan kaki ke kiri dan ke kanan. Lalu angkat kaki perlahan dan berulang," kata dia.
Yang tak kalah penting, kata dia, konsumsi air minum. Ia mengakui banyak jamaah berusia lanjut enggan minum karena khawatir bolak-balik ke kamar mandi.
"Tipsnya adalah minumlah sedikit-sedikit, ya seteguk saja," kata dia.
Desnita mengungkap, dengan kondisi cuaca kering seperti karakter cuaca di Saudi, maka tidak akan berkeringat. Padahal keringat itu penting untuk melembabkan kulit.
"Pakailah pelembab, karena biasanya itu kaki jamaah pecah-pecah karena kulit kering dan ini tidak nyaman," kata dia.
Jamaah haji Indonesia akan mulai tiba di Madinah pada 24 Mei 2023. Kloter pertama asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) akan menjadi rombongan perdana yang mendarat di Madinah.
Mereka dijadwalkan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz pukul 6.20 waktu Arab Saudi. Mereka akan menjalani ibadah Arbain (sholat wajib berjamaah di Masjid Nabawi selama 40 waktu) di Madinah sebelum diberangkatkan ke Makkah.