REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama musim haji, PPIH menjamin semua makanan jamaah haji 3 kali dalam sehari. Termasuk jaminan gizi. Makanan ini juga disesuaikan dengan cita rasa Indonesia.
Kasi layanan konsumsi Daker Madinah Suviyanto mengatakan, ada aturan yang perlu diperhatikan betul bagi jamaah. Makanan jangan sampai dikonsumsi melebih jam.
Menurutnya, makanan yang didistribusikan ke jamaah itu memiliki batas waktu untuk dikonsumsi. Rata - rata, makanan yang didistribusikan itu aman untuk dua jam.
"Artinya, jika sudah melebihi dua jam dari waktu yang ditentukan sejak makanan diterima jamaah itu sudah masuk kategori makanan yang aman dikonsumsi," kata dia Sabtu (27/5/2023).
Jamaah,kata dia, penting memahami hal ini. Sekalipun sepele, tapi ini sangat berpengaruh sekali kepada kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia.
"Jangan sampai mengkonsumsi makanan yang basi dan membuat jemaah harus dirawat di klinik kesehatan, apalagi mengganggu rangkaian ibadah," urainya.
Untuk makan pagi, biasanya perusahaan catering mendistribusikan makanan ke jemaah itu mulai pukul 05.00 sampai pukul 08.00 WAS.
Batas layak konsumsi adalah pukul 09.00 WAS. Untuk makan siang,pendistribusian dilakukan pukul 12.00 - 14.00 WAS. Dan batas layak konsumsi pukul 16.00 WAS.
Untuk makan malam, pendistribusan dilakukan mulai pukul 17.00-19.00 WAS, dan batas maksimal layak konsumsi pukul 21.00 WAS. Jangan melebihi batas maksimal itu.
“Kami pernah coba, makanan pagi yang seharusnya dimakan maksimal jam 9, kami cek di jam 12 itu sudah tidak layan konsumsi,” lanjutnya.
Secara umum, nasinya memang aman. Tapi, sayurnya sudah mulai berubah warna dan aromanya juga berubah. Kesimpulannya, jangan dimakan jika lebih batas aman.
“Makanan yang basi sebaiknya dibuang, jangan dimakan. Solusinya cari makanan pengganti lainnya saja. Agar tidak sakit perut,” tambahnya.
Namun, ia menyarankan, jemaah untuk memperhatikan betul batas waktu aman mengkonsumsi makanan yang sudah didistribusikan tersebut.
“Jika sudah diterima, segera dimakan agar tidak basi. Kami himbau bapak ibu jemaah untuk menyegerakan memakan makanan yang sudah disiapkan,” paparnya.
Segala makanan yang dibagi ke jemaah itu sudah melalui proses panjang. Menurutnya, sebelum dibagikan, perusahaan catering wajib kirim sample.
“Kirim sample ke kami, KKHI, dan ke sektor. Jika memang dipastikan aman, baru mereka bisa distribusi ke jemaah yang ada. Jadi insyallah aman,” tutupnya.