REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah Kota (Pemkot) Makkah Arab Saudi telah menyelesaikan persiapannya lebih awal untuk musim haji 1444 H/2023 M.
Juru bicara Kota Makkah Osama Zaituni, seperti dilansir Riyadh Daily, Ahad (28/5/2023), mengatakan Pemkot Makkah telah mempersiapkan 13 kecamatan dan tiga kota pembantu, serta 28 pusat di Makkah, yang tersebar secara geografis untuk mencakup seluruh area tempat suci.
Pemkot Makkah juga sudah menyediakan semua mesin dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Ada 22 ribu orang yang direkrut sebagai tenaga kerja di seluruh bidang yang diperlukan.
Zaituni menuturkan, pemkot telah memobilisasi semua kapasitas manusia dan mekaniknya. Didukung oleh tim bantuan dari sektor tertentu, seperti keamanan publik dan sejumlah pemantau kesehatan sementara. Selain itu, juga ada armada peralatan dan mesin yang besar, yang siap memberikan layanan kota tingkat tertinggi kepada jamaah haji.
Zaituni menambahkan, semua layanan diberikan sebagai hasil dari dukungan dan arahan dari pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz dan Yang Mulia Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz, Putra Mahkota dan Perdana Menteri.
Tujuannya adalah menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan jamaah haji, serta memungkinkan mereka melaksanakan ibadahnya dengan lancar.
Gelombang pertama jamaah haji mancanegara tiba di kota suci Makkah dan Madinah pada 1 Dzulqaidah atau 22 Mei 2023, yang menandai dimulai musim haji 2023. Jamaah yang tiba di Kerajaan pada Ahad kemarin adalah mereka yang datang dari Malaysia dan Bangladesh di bawah inisiatif Rute Makkah.
Adapun gelombang pertama jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah dijadwalkan pada 1 Juni mendatang. Keberangkatan dibagi dua waktu keberangkatan yakni pada pukul 14.00 waktu Arab Saudi (WAS) ada tiga kloter dan pukul 16.00 WAS ada dua kloter.
Ada lima kloter yang diberangkatkan dengan jumlah 1.899 jamaah dari Jakarta-Pondok Gede (JKG-1), Aceh (BTJ-1) Makassar (UPG-1), Solo (SOC-1), dan BTA (Batam-1).