REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada bulan Oktober mendatang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) tahun 2023.
Untuk mengawali penyelenggaraan kontes ini, UMY melakukan penandatanganan MoU dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) pada Senin (29/5/23).
Penandatanganan yang dilakukan langsung oleh Rektor UMY dan Plt. Kepala Puspresnas ini menjadi langkah awal dari kerjasama antara UMY dengan Kemendikbudristek dalam menyelenggarakan KJI tahun ini.
Rektor UMY, Prof. Gunawan Budiyanto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Puspresnas atas kesempatan yang diberikan. Menurut Gunawan, ini dapat menjadi wadah untuk penguatan intelektualitas bagi mahasiswa.
“Kompetisi ini merupakan ajang yang bergengsi, karena akan ada banyak konten sains yang diperlombakan. Dan kami sangat bangga dapat menjadi tuan rumah di tahun ini,” ujar Rektor UMY dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (30/5/23).
Guru besar di bidang ilmu tanah ini juga menyampaikan bahwa ini merupakan pertama kalinya bagi UMY menjadi tuan rumah dari KJI, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan kompetisi robotik dan roket nasional.
"Ini menjadi kebanggaan untuk kami karena sudah dipercaya untuk menyelenggarakan kompetisi ini,” kata Gunawan.
Kompetisi Jembatan Indonesia merupakan bagian penting dalam membentuk calon insinyur di masa depan. Hendarman, Ph.D. selaku Plt. Kepala Puspresnas yang hadir dalam penandatanganan MoU mengatakan jika Indonesia masih kekurangan insinyur yang kompeten.
"Jika ini tidak segera diatasi, maka dapat tergantikan dengan insinyur dari negara lain. Oleh karenanya, kami juga menyampaikan terima kasih kepada UMY karena sudah berkenan dan berkomitmen untuk menjadi tuan rumah KJI,” ujar Hendarman.
Secara spesifik, kompetisi jembatan yang akan digelar di UMY adalah jembatan model rangka baja. Ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Panitia KJI 2023, Ir. Aris Widyo Nugroho, M.T., Ph.D saat dihubungi terpisah pada Selasa (30/5/23).
"Kami juga sudah membentuk tim panitia yang akan terlibat, dan nantinya akan bekerja sama dengan panitia dari Puspresnas. Panitia dari UMY akan lebih bertanggung jawab atas hal-hal teknis mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaan di bulan Oktober nanti,” ujar Aris.
Menurut Aris, seluruh kegiatan dari KJI tahun ini akan terpusat di Sportorium UMY. “Ke depannya, kami juga akan mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana yang akan digunakan selama kompetisi berlangsung. Sementara untuk juri akan didatangkan langsung dari Puspresnas dan tim KJI pusat,” ungkapnya.
Aris menganggap bahwa dengan ditunjuknya UMY sebagai tuan rumah merupakan kesempatan yang bagus karena selain sebagai penyelenggara, UMY juga dapat mengirimkan peserta untuk mengikuti kompetisi ini.
“Harapannya, mahasiswa dan dosen UMY khususnya Teknik Sipil dapat mengikuti dan menambah pemahaman terkait kompetisi nasional. Sehingga nantinya, mereka dapat mengikuti kompetisi lain bahkan di tingkat internasional,” katanya.