REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia melakukan penyesuaian jadwal penerbangan dan armada pesawat untuk kloter 4 calon jamaah haji pada penerbangan dari embarkasi Banjarmasin. Seharusnya penerbangan tersebut dijadwalkan pada dini hari Sabtu (3/6/2023).
“Penyesuaian dilakukan dikarenakan adanya kendala teknis pada mesin pesawat yang memerlukan penanganan lebih lanjut, khususnya terkait pergantian sparepart pesawat,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Sabtu (3/6/2023).
Dia menjelaskan, kendala teknis tersebut diketahui setelah petugas Garuda Indonesia bersama tim terkait tengah melakukan inspeksi akhir kesiapan armada yang akan dioperasikan penerbangan menuju Madinah untuk kloter 4. Atas kondisi tersebut, Irfan menuturkan, telah dilakukan assessment dan mitigasi aspek operasional guna menunjang kelancaran layanan penerbangan bagi calon jamaah haji.
“Mitigasi ini melalui pengoperasian pesawat pengganti, penambahan layanan penerbangan bagi jamaah yang terdampak penyesuaian armada, penyesuaian jadwal penerbangan bagi kloter penerbangan selanjutnya, penatalaksanaan flow kedatangan calon jamaah haji hingga penerapan service recovery bagi calon jamaah haji yang terdampak,” jelas Irfan.
Dengan adanya penerapan mitigasi tersebut, Irfan menuturkan penyesuaian jadwal penerbangan juga dikoordinasikan lebih lanjut bersama pemangku kepentingan terkait. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji.
Selanjutnya, Irfan memastikan 328 calon jamaah haji kloter 4 asal embarkasi Banjarmasin tersebut akan diberangkatkan secara bertahap.
“Dimana 287 jemaah direncanakan akan diberangkatkan pada hari ini, Sabtu (3/5) pada pukul 22.00 WIB dengan menggunakan armada Airbus A330-400, sementara sisa jemaah lainnya akan diberangkatkan dengan dia penerbangan melalui Medan pada esok hari (4/6/2023),” ungkap Irfan.
Irfan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Irfan mengakui pelaksanaan ibadah haji kali ini merupakan momentum yang telah ditunggu oleh masyarakat Indonesia.
“Oleh karenanya kami berupaya memastikan kesiapan layanan terus kami optimalkan termasuk melalui penerapan inspeksi aspek safety secara menyeluruh guna memastikan aspek keselamatan penerbangan senantiasa terjaga,” tutur Irfan.
Irfan mengatakan, kejadian tersebut menjadi catatan penting dalam upaya memaksimalkan kesiapan operasional penerbangan haji. Khususnya terkait potensi identifikasi dan penatalaksanaan safety hazard yang kami terus optimalkan pada operasional layanan penerbangan haji.