Ahad 04 Jun 2023 10:02 WIB

Imigrasi Saudi Mudahkan Layanan untuk Jamaah Haji Masuk Tanah Suci

Jamaah haji mendapatkan layanan terbaik dari Arab Saudi.

Rep: Zahrotul Oktaviani, Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
Petugas imigrasi di bandara Arab Saudi.
Foto: Okaz/Saudi Gazette
Petugas imigrasi di bandara Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kerajaan Arab Saudi telah menyiapkan fasilitas layanan yang memudahkan proses imigrasi jamaah haji, yaitu Rute Makkah. Sejauh ini, hingga Rabu (31/5/2023), banyak 68.721 jamaah telah mendapat manfaat dari inisiatif ini.

Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan para mitranya, sedang melanjutkan inisiatif Rute Makkah sebagai bagian dari Program Pengalaman Haji Arab Saudi, salah satu program Saudi Vision 2030.

Baca Juga

Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (6/2023), prakarsa ini tengah diimplementasikan di Maroko, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, serta untuk pertama kalinya di Turkiye dan Pantai Gading.

Dengan 189 penerbangan, para penerima manfaat tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah dan Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz Madinah.

Inisiatif tersebut bertujuan untuk melengkapi prosedur perjalanan bagi jamaah penerima manfaat di negaranya. Hal ini dimulai dengan penerbitan visa secara elektronik dan pengambilan ciri-ciri vital.

Setelahnya, jamaah akan melewati penyelesaian prosedur paspor di bandara negara keberangkatan setelah dilakukan verifikasi persyaratan kesehatan. Pengkodean dan penyortiran barang bawaan dilakukan sesuai dengan pengaturan transportasi dan akomodasi di Kerajaan.

Sebelumnya, Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan rencana operasional musim haji tahun ini, Kamis (1/6/2023). Rencana ini diumumkan oleh Kepala Kepresidenan Dr Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, di hadapan Menteri Haji dan Umrah Dr Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah.

Dalam paparannya, ia menyebut rencana ini fokus pada beberapa sumbu utama yang berkaitan dengan tujuan strategis kepresidenan Haji 1444 H, berdasarkan Saudi Vision 2030.

"Rencana operasional musim haji tahun ini merupakan yang terbesar dalam sejarah kepresidenan, setelah berakhirnya pandemi corona dan pengumuman kembalinya jumlah jamaah haji menjadi jutaan, sesuai dengan sistem layanan terintegrasi yang disiapkan oleh kepemimpinan yang bijak," ujar dia.

Al-Sudais juga menambahkan, rencana tersebut merupakan perpanjangan dari keberhasilan luar biasa dan pencapaian jangka panjang yang ditetapkan oleh arahan pemerintah yang dipimpin oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota, yang secara tanggap mengikuti semua layanan yang diberikan kepada para peziarah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement