REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, hingga kemarin sore (4/6/2023) sudah ada 71.539 jamaah haji Indonesia yang tiba di tanah suci. Menurut dia, lokasi jamaah haji terbagi di Madinah sekitar 54.651 jamaah (146 kloter) dan di Makkah 16.888 jamaah (44 kloter).
Dari jumlah tersebut, pelayanan kesehatan kloter di Madinah berjumlah 24.467 rawat jalan dengan 172 di antaranya merupakan rujukan. Sedangkan di Makkah angka rawat jalan sekitar 1.223 orang dan 13 rujukan, di bandara 502 rawat jalan dan 11 rujukan, sehingga total 26.192 rawat jalan dan 165 rujukan.
“Penyakit terbanyak rawat jalan adalah fatigue (kelelahan) sebanyak 5.766 orang, disusul hipertensi esensial sebanyak 5.126, lalu ISPA 2.569 dan Myalgia 1.780 dan diabetes melitus 1.128 orang,” kata Liliek dalam konferensi pers daring, Senin (5/6/2023).
Menurut dia, lima penyakit itu merupakan keluhan terbesar yang dikonsultasikan ke kesehatan haji kloter. Liliek memerinci, dari jumlah yang ada tersebut, mencakup risiko ke emergency respons sebanyak 137 orang.
“Dan penyakit terbanyak deteksi dini adalah hipertensi esensial sebanyak 289 orang, disusul malaise dan fatigue 172 orang serta diabetes melitus 111,” tuturnya.
Secara umum, mengutip data hingga kemarin sore, Liliek mengatakan, total rawat jalan di Madinah dan Makkah berjumlah 184 orang, sedangkan rawat inap di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) berjumlah 227 orang, rawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) berkisar 71 orang dan masih rawat di RSAS sekitar 43 orang.
“Penyakit rawat inap di KKHI adalah Dementia (23 orang) karena banyak jamaah lansia, kemudian Gagal Jantung (21), diabetes melitus (19), PPOK (15) dan Pneumonia (14),” kata dia.
Sementara itu, penyakit terbanyak rawat inap di RSAS mencakup PPOK sekitar 10 orang, Infark Miokard akut delapan orang, Stroke enam orang, fraktur ekstremitas empat orang dan gagal jantung tiga orang.