Senin 05 Jun 2023 18:00 WIB

Haji Khusus: Daftar Antre Tujuh Tahun atau Langsung Berangkat

Jamaah haji khusus tak perlu menunggu lama untuk berangkat ke Tanah Suci.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi haji khusus.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Ilustrasi haji khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji khusus mulai tiba di Madinah, Senin (5/6/2023). Total jamaah haji khusus yang tiba berjumlah 283 orang.  Nantinya, jamaah haji khusus ini akan me jalani Arbain namun tergantung dari kebijakan masinh-masing travel.

Berbeda dengan haji reguler, haji khusus ini memiliki masa tunggu tujuh tahun.  Salah seorang jamaah haji khusus, Enen Saribanon asal Jambi mengaku mendaftar haji tahun 2016. "Harusnya berangkat 2 tahun lalu tetapi karena pandemi baru berangkat tahun ini, jadi antrean 7 tahun, " kata perempuan yang menjabat Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi ini. 

Baca Juga

Ia bersyukur bisa kembali menginjakkan kaki di tanah suci untuk menjalankan ibadah haji. 

Enen tiba bersama keluarganya, suami dan anaknya. Menurut dia, perjalanannya lancar. “Alhamdulillah lancar perjalanannya,” urainya.

Disinggung terkait doa yang akan dipanjatkan, ia hanya ingin diberikan keselamatan dunia dan akhirat, kesehatan dan kelancaran.

Imam Suparno Wahyudi jamaah haji khusus asal Lumajang ini tak perlu menunggu lama. Dia mendaftar tahun ini dan berangkat di tahun yang sama. "Daftar langsung jalan," kata dia.

Ia mengaku didaftarkan anaknya dengan biaya mencapai 400 jutaan. Segala sesuatunya terkait pengurusam visa dan lainnya dilakukan secara cepat. "Kurang dari empat hari proses sebelum berangkat," kata dia.

Wahyu mengaku baru pertama kali berangkat haji. Tidak hanya sendiri tidak ditemani istri. Sekitar tiga tahun lalu, Wahyu sempat melaksanakan umroh bersama istrinya. "Karena sendiri, saya selalu disemangati pihak travel ayo pak semangat," kata dia.

Selain masa tunggu yang lebih singkat, jamaah haji khusus juga mendapatkan fasilitas berupa hotel berbintang lima dan  fasilitas makan berupa prasmanan. Untuk biaya rata-rata US$ 12.000-US$ 15.000. Adapun minimal biaya sebesar US$ 8.000 dolar AS.

Rombongan jamaah haji khusus Indonesia tiba perdana di Arab Saudi, Senin (5/6/2023). Dijadwalkan ada 283 jamaah haji khusus dari delapan perusahaan biro umrah yang tiba di Madinah hari ini. 

"Jamaah haji khusus pertama yang datang ke Saudi dari Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) PT Patuna Mekar Jaya, mereka ada 29 jamaah dari Jakarta mendarat di Jeddah (Makkah) langsung ke Madinah, " kata Kasi Pengawasan Haji Khusus Daker Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Rudy N Arumbany di Madinah, Senin (6/5/2023). 

PPIH Arab Saudi terus melakukan pengawasan pada PIHK terkait layanan jamaah haji khusus. "Pengawasan sudah kita lakukan sejak di Jakarta, kita mengawasi PIHK apakah jamaah mendapatkan fasilitas hotel sesuai yang dijanjikan, makanan, transportasi, kami pastikan bahwa jamaah haji khusus setimpal dengan pembayaran yang cukup mahal, " kata dia. 

Kuota jamaah haji khusus Indonesia 2023 sebanyak 18.320. Perinciannya sebanyak 17.680 orang kuota dasar dan tambahan 640 orang. "Kedatangan jamaah haji khusus sekitar 75% mendarat di Jeddah dan 25℅ turun di Madinah, " kata dia. 

Durasi jamaah haji khusus tinggal di Arab Saudi bervariasi sesuai paket yang ditawarkan. Namun umumnya sekitar 25-30 hari. "Minimum 10 hari dan maksimal 30 hari karena ada haji khusus yang melaksanakan Arbain," kata Rudi. 

Dia mengatakan penempatan jamaah haji khusus berbeda dengan haji reguler. Secara aturan, selama mereka di Madinah, tempat menginap tidak boleh lebih dari 750 meter dari Masjid Nabawi dan rata-rata jaraknya sekitar 300 sampai 400 meter dengan fasilitas bintang lima. 

Dalam hal katering, jamaah haji khusus mendapatkan pelayanan makan prasmanan, kecuali saat di bandara yang mendapatkan makanan boks. 

PIHK yang memberangkatkan jamaah haji khusus tahun 2023 sebanyak 295 perusahaan dari total 501 PIHK. Khusus untuk kedatangan hari ini dari PIHK PT Patuna Mekar Jaya, PT Kharissa Pernah Holiday, PT Indah Permata Permai, PT Suhada Arafah Wisata, PT Raihan Alya Tour, PT Pancar Ni'mah, dan PT Namira Amalia Utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement