REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Hadori sudah sejak Shubuh telah terjaga. Hadori jamaah haji asal Papua yang menginap di Hotel Shahab yang berjarak tak sampai 50 meter dari Masjid Nabawi. Dengan posisi yang strategis Hadori sudah memetakan kapan ia meluncur ke Raudhah.
Mengunjungi Raudhah atau Taman Surga yang berada di Masjid Nabawi merupakan impian bagi setiap jamaah haji maupun umrah. Terletak di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW, Raudhah diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Tak heran bila banyak jamaah haji yang ingin masuk ke tempat tersebut.
"Alhamdulillah, saya ke Raudhah setiap hari, sudah lima kali," ucapnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mekanisme memasuki Raudhah tak seketat sekarang. Dahulu jamaah dengan bebas memasuki Raudhah kapanpum tinggal menyesuaikan kapan waktu untuk jamaah perempuan dan laki-laki. Sudah terbayang, betapa membludaknya Raudhah. Kepala bertemu kaki dan sudah pasti kaki bertemu kepala. Itu sudah biasa.
Memasuki era pandemi, pembatasan-pembatasan terkait protokol kesehatan menjadi dasar untuk mengatur alur jamaah memasuki Raudhah. Maka kita kenal dengan nama apliakasi Eatmarna. Aplikasi Eatmarna yang dapat diunduh melalui ponsel pribadi milik para jamaah. Di sana tertera waktu kunjungan serta pintu masuk mana yang harus digunakan untuk jamaah bisa masuk ke dalam Raudhah di Masjid Nabawi.