REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Otoritas India mengatakan mereka bekerja sepanjang waktu untuk memfasilitasi peziarah yang tiba di Arab Saudi untuk musim haji tahun ini. Sebanyak 175 ribu jamaah haji asal India melaksanakan ibadah haji tahun ini dari total 200 juta penduduk Muslim.
"Misi Haji India bekerja sepanjang waktu untuk memberikan layanan terbaik bagi para peziarah," kata Kedutaan Besar India di Riyadh, dilansir dari Arab News, Jumat (9/6/2023).
Duta Besar India untuk Arab Saudi Suhel Ajaz Khan melakukan kunjungan dalam rangka menyelesaikan tinjauan fasilitas yang disiapkan untuk para peziarah oleh konsulat negara di Jeddah dan pejabat di Makkah dan Madinah.
“Pengaturan Haji adalah operasi logistik paling luas dari Pemerintah India di luar India. Misi Haji India, di bawah Konsulat Jenderal India Jeddah, sangat penting untuk keberhasilannya,” kata Suhel.
Apa yang membuat pengaturan lebih kompleks tahun ini adalah kebijakan haji baru yang memungkinkan perempuan untuk mendaftar secara individu dan mencapai kota suci Makkah dan Madinah sendiri. Arab Saudi telah mencabut aturan yang mengharuskan peziarah perempuan untuk ditemani oleh seorang mahram, atau wali laki-laki.
India mengubah kebijakan hajinya pada Februari, dan tahun ini ribuan peziarah terdaftar dalam kategori Ladies Without Mahram. “Keistimewaan haji tahun ini adalah haji wanita tanpa mahram. Sekitar 4.000 peziarah wanita menggunakan kesempatan ini," kata kedutaan.
Kedutaan menambahkan bangunan terpisah, titik bus dan petugas telah ditunjuk untuk memfasilitasi transportasi dan akomodasi mereka agar lancar selama mereka tinggal. Satu set pengaturan khusus lainnya berlaku untuk peziarah tua karena lebih dari 25 persen kontingen India adalah manula.
Beberapa dari mereka telah menunggu sejak 2019, karena pandemi Covid-19 sehingga aturan lebih ketat dan lansia dilarang memasuki Arab Saudi untuk melakukan haji.
“Tahun ini lebih dari 47.000 peziarah berusia 60 tahun ke atas. Misi Haji telah membuat pengaturan khusus untuk mereka dengan perawatan medis yang ditingkatkan, fasilitas kursi roda, dan penggunaan sukarelawan untuk membantu mereka,” kata kedutaan.
Di Makkah saja pejabat haji negara itu mendirikan tiga rumah sakit darurat yang dapat menampung 90 pasien. "Baik di Madinah dan Makkah, para peziarah menyatakan kepuasan mereka dengan pengaturan yang dibuat," kata kedutaan.
Duta Besar Khan juga menginstruksikan kepada para pejabat untuk segera mengatasi keluhan dan masalah yang dihadapi oleh para peziarah.