Ahad 11 Jun 2023 05:06 WIB

Ketua LD PBNU Ungkap Kendala Haji 2023

Jamaah haji Indonesia yang wafat cukup besar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji memeluk keluarganya saat pemberangkatan kloter 48 di Masjid KH Ahmad Dahlan Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Jamaah haji memeluk keluarganya saat pemberangkatan kloter 48 di Masjid KH Ahmad Dahlan Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) yang kini menjadi konsultan ibadah di Daker Makkah, KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) mengungkapkan beberapa hal yang menjadi kendala pelaksananaan ibadah haji 2023. Di antaranya banyaknya jamaah haji lanjut usia (lansia) tahun ini.

Dia pun memaklumi jika tahun ini jamaah haji Indonesia yang wafat cukup besar. Karena, menurut dia, pada tahun ini jamaah lansia banyak yang diberangkatkan.

Baca Juga

“Itu maklum karena memang pada tahun-tahun sebelumnya lansia itu dibatasi untuk tidak bisa berangkat di atas usia 65. Sementara sekatang dilepas semua dan 66 ribu lebih itu jumlah lansia yang berangkat haji saat ini. Jadi memang itu yang kendala yang dihadapi,” ujar Gus Aab kepada Republika Sabtu (10/6/2023).

Selain itu, menurut dia, yang juga menjadi kendala bagi jamaah haji di Indonesia adalah cuaca panas di Tanah Suci. “Kemudian cuaca yang mungkin juga orang Indonesia kurang mampu beradaptasi serta sekarang ini ada di kisaran 43 sampai 49 derajat celsius,” ucap pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Jember ini.

Kendati demikian, menurut dia, secara keseluruhan pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan dengan lancar. “Secara umum semuanya sudah lebih baik, sudah lebih siap, termasuk fasilitas-fasilitas yang akan diberikan kepada jamaah, baik hotel ataupun  konsumsi dan lain sebagainya, media transportasi juga semuanya sudah dipersiapkan dengan baik,” kata Gus Aab.

Dia menambahkan, tahun ini adalah tahun permulaan pascacovid untuk pelaksanaan haji dengan kuota penuh. Bahkan, menurut dia, pada tahun ini ada kuota tambahan dari kuota yang selama ini dimiliki oleh Indonesia, yang pada awalnya 221 ribu kemudian mendapat tambahan 8 ribu dan dibagi pada kuota reguler dan kuota non reguler.

“Alhamdulillah semuanya tertangani dengan baik terkait dengan kesiapan PPIH. Jadi panitia penyelenggara ibadah haji yang telah dibentuk oleh pemerintah semuanya siap menyambut kehadiran para jamaah haji,” jelas dia.

Gus Aab tahun ini ditunjuk oleh Kemeneterian Agama sebagai konsultan ibadah di Daker Makkah. Di sana, ia banyak memberikan bimbingan dan menerima konsultasi persoalan-persoalan ibadah haji dengan tugas visitasi dan edukasi kepada para jamaah haji Indonesia yang ada dalam wilayah kerjanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement