Senin 12 Jun 2023 11:30 WIB

Tips Sehat untuk Jamaah Haji Pengidap Hipertensi

Hipertensi banyak diidap oleh jamaah haji Indonesia.

Petugas kesehatan sedang menyuapi jamaah haji lansia yang sedang berobat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023) Fuji E Permana
Foto: Republika/Fuji E Permana
Petugas kesehatan sedang menyuapi jamaah haji lansia yang sedang berobat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rabu (7/6/2023) Fuji E Permana

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi

Baca Juga

Berdasarkan data Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi per 10 Juni 2023, salah satu penyakit terbanyak yang menyerang jamaah haji Indonesia adalah hipertensi dengan jumlah 11.652 orang.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Jika hipertensi diabaikan, salah satu dampak buruknya bisa mengakibatkan stroke.

Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Edi Supriyatna, mengatakan, banyaknya jamaah haji Indonesia yang hipertensi kemungkinan dapat disebabkan oleh perilaku jamaah haji. Hipertensi bisa terjadi jika seseorang tidak menjaga pola makan, keteraturan minum obat, stres, kelelahan, dehidrasi dan lain sebagainya.

"Dari kasus hipertensi yang ditangani di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (di Makkah), banyak diderita oleh jamaah haji lansia," kata Edi saat dihubungi Republika di Makkah, Senin (12/6/2023).

Agar jamaah haji terhindar dari hipertensi, Edi menyampaikan, jamaah haji lansia dengan riwayat penyakit hipertensi sangat dianjurkan untuk tidak memaksakan diri dalam beraktivitas berlebihan dan tidak memaksakan diri untuk melakukan ibadah yang sifatnya sunnah.

Jamaah haji disarankan tetap minum obat secara teratur sesuai anjuran dari dokter. Jamaah haji diimbau supaya jangan sampai stres, caranya dengan tetap bersosialisasi dengan teman-temannya dan tetap didampingi oleh keluarganya dalam aktivitas sehari-hari.

Edi mengingatkan pentingnya menghindari hipertensi karena dampaknya cukup berbahaya jika diabaikan. "Salah satu dampak dari hipertensi adalah penyakit stroke. Jika terkena stroke maka akan berdampak terganggunya aktivitas ibadah jamaah haji," ujar Edi.

Sebelumnya, Juru Bicara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Ramadhan Harisman mengatakan, ada tips yang bisa dilakukan jamaah risti dan lansia saat menjalankan sa’i di bukit Safa ke Marwah di Masjidil Haram.

"Dari bukit Safa ke Marwah jamaah haji harus jalan kaki kurang lebih 400 meter. Saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa dua menit untuk menurunkan denyut nadi," kata Ramadhan, Ahad (11/6/2023).

Ramadhan mengatakan, intinya yang penting jamaah haji memberikan kesempatan kepada jantung untuk istirahat supaya tidak terlalu terforsir. Kemudian jalan lagi melakukan sa'i, setiap putaran dari Sofa ke Marwah harus istirahat. Dengan metode ini mungkin selesainya sa’i lebih lama tapi lebih aman.

"Karenanya, sebaiknya jamaah yang masih muda dan sehat untuk mendampingi jamaah risti dan lansia agar tidak tertinggal dengan kelompok jamaahnya," ujar Ramadhan.

Ia mengatakan, disarankan jamaah haji yang punya riwayat penyakit jantung dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) memakai kursi roda, karena rawan terhadap serangan jantung. Petugas juga terus memantau khusus jamaah risiko tinggi karena mempunyai penyakit bawaan yang sudah diderita dari Tanah Air.

photo
Infografis Tips Hadapi Cuaca Panas untuk Jamaah Haji - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement