Senin 12 Jun 2023 12:11 WIB

PPIH Bentuk Satgas dan Posko Khusus Armuzna Jelang Puncak Haji

Puluhan petugas haji dipilih secara khusus, terutama yang mempunyai fisik prima.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja menyelesaikan persiapan tenda untuk jamaah di Mina, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Berbagai persiapan dilakukan jelang pelaksanaan puncak ibadah haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina dengan total jamaah mencapai lebih dari dua juta orang.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pekerja menyelesaikan persiapan tenda untuk jamaah di Mina, Arab Saudi, Rabu (7/6/2023). Berbagai persiapan dilakukan jelang pelaksanaan puncak ibadah haji di kawasan Arafah, Muzdalifah, dan Mina dengan total jamaah mencapai lebih dari dua juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pelaksanaan puncak haji, sejumlah persiapan dan langkah antisipasi dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. PPIH menyiapkan pos-pos khusus di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), serta membentuk petugas satuan operasional (Satops).

Petugas ini disiapkan sebagai pelaksana operasional. Mereka bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jamaah dan petugas haji Indonesia. Puluhan petugas haji dipilih secara khusus, terutama yang mempunyai fisik prima.

Baca Juga

"Sasaran dan tujuan dari dibentuknya Satuan Operasional Armina ini adalah bisa terlayaninya dengan baik dan lancar kegiatan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta tawaf ifadah dan rangkaian haji lainnya saat pelaksanaan puncak haji," kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah PPIH Harun Ar Rasyid dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (12/6/2023).

Harun menjelaskan di tiga wilayah, yaitu Arafah, Muzdalifah dan Mina, nantinya akan ditempatkan satuan petugas khusus yang dipilih dari Daker Bandara, Madinah dan Makkah. Setiap wilayah akan ada 11 pos yang dijaga selama 24 jam.

Petugas Daker Bandara disebut akan ditempatkan di Satgas Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, sementara Daker Madinah di Mina. Petugas yang ditempatkan di posko memberi prioritas khusus kepada jamaah lanjut usia (lansia).

"Jangan sampai ada jamaah Indonesia yang kesasar sampai ke tenda jamaah dari negara lain. Tahun ini tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia. Bahkan, ada tenda dari Indonesia yang penempatannya agak jauh, yakni di Mina Jadid," ujar dia.

Sebagai catatan, jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah mencapai tujuh kilometer. Jarak tersebut harus ditempah dengan jalan kaki sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan bagi jamaah, khususnya lansia.

Puncak haji akan dimulai pada 8 Dzulhijjah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jamaah haji akan diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah.

Pada 9 Dzulhijjah atau 27 Juni, jamaah akan wukuf di Arafah. Dan pada 10 Dzulhijjah atau 28 Juni jamaah sudah bertolak untuk mabit di Mina. Bersamaan dengan itu perayaan Idul Adha 1444 H dilakukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement