REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia mulai berdatangan ke Makkah Al-Mukarramah. Tercatat sampai hari ini sudah ada sekitar 95 ribu jamaah di Kota Makkah. Mereka ditempatkan pada sejumlah hotel bintang tiga atau setarafnya dan mendapat layanan katering tiga kali makan setiap hari.
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah al-Mukarramah Fikriya Maliha menceritakan menu makanan yang diberikan kepada jamaah haji bervariasi setiap harinya. Jamaah disajikan dengan lauk pauk khas Nusantara. Rentang sirkulasi menu awal hari Senin sampai Ahad, lalu kembali ke menu awal.
Proses masak dilakukan oleh perusahaan katering Arab Saudi yang sudah lolos uji kelayakan baik dari kesiapan perusahaan, bahan baku masakan, peralatan memasak, uji higienitas, dan juga tenaga memasaknya atau koki.
Para pengawas katering PPIH Arab Saudi bergantian melakukan inspeksi dan pengawasan proses memasak makanan yang akan disajikan kepada jamaah haji, baik di pagi hari, siang hari, maupun malam hari.
Penyajian diberikan dalam kemasan boks yang sudah lolos uji standar higienis. Pada kemasan, tertera keterangan batas mengonsumsi untuk makan pagi pukul 11.00 siang, makan siang pukul 17.00, dan makan malam pukul 23.00 Waktu Arab Saudi.
“Salah satu menu makanan selamat datang untuk jamaah haji tahun ini baik di Makkah maupun Madinah adalah kentang mustofa. Olahan kentang garing khas Nusantara yang sangat terkenal di Tanah Air,” kata Fikriya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/6/2023).
Apa itu kentang mustofa?