Selasa 13 Jun 2023 19:10 WIB

Juru Sembelih di Garut Diberikan Bimbingan Pemotongan Hewan Kurban

Juru sembelih diberitahu soal karakteristik hewan kurban.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Pelaksanaan bimbingan teknis kepada juru sembelih yang dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciawitali, Jalan Guntur Sari, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (13/6/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Pelaksanaan bimbingan teknis kepada juru sembelih yang dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciawitali, Jalan Guntur Sari, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (13/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Sebanyak 100 orang juru sembelih hewan di Kabupaten Garut mengikuti bimbingan teknis untuk menjadi juru sembelih halal (juleha) jelang momen Iduladha, pada Selasa (13/6/2023). Pelaksanaan bimbingan itu dilakukan agar para juru sembeli dapat melakukan pemotongan hewan kurban dengan baik dan benar. 

Salah satu bimbingan yang dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada para juru sembeli agar dapat mengetahui karakteristik hewan kurban. Pemahaman karakteristik dinilai penting agar para juru sembelih dapat mengantisipasi sapi yang bermanuver atau memiliki kemungkinan untuk kabur saat pelaksanaan kurban.

Baca Juga

"Kadangkan kalau (sapi) kabur itu suka dikejar-kejar. Itu justru makin ngamuk sapinya. Padahal, kalau kabur itu biarkan saja kabur, tapi bawa sapi yang lebih lembut dan lepaskan. Nanti sapi kabur itu pun akan jinak sendiri," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Juleha Kabupaten Garut, Dodiet Alidy, Selasa.

Menurut dia, antusias peserta sangat tinggi untuk melakukan bimbingan sembelih halal itu. Pasalnya, setelah diberikan bimbingan, masih banyak juru sembelih yang menjadi tahu proses penyembelihan yang menghasilkan daging aman, sehat, utuh, dan halal.

"Tata cara itu yang kami sampaikan semua kepada peserta," kata dia.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir, mengatakan bimbingan kepada para juru sembelih itu sangat penting dilakukan untuk menjamin penyembelihan hewan secara halal. Masyarakat juga mendapatkan kepastian daging yang dikonsumsinya halal.

"Di samping halal juga higienis, itu sangat penting dilakukan oleh kita khususnya oleh umat Islam. Maka sangat penting dilakukan pelatihan-pelatihan semacam ini," kata dia.

Menurut dia, para peserta yang telah mendapatkan pelatihan akan diberikan sertifikat. Sertifikat itu menjadi sebuah jaminan bahwa juru sembelih yang melakukan kurban adalah orang yang telah diberikan bimbingan. 

Ceng Munir, sapaan akrab KH Sirodjul Munir, berharap kegiatan itu bisa terus dilakukan secara berkelanjutan. Pasalnya, respon masyarakat terutama para pengurus DKM di Kabupaten Garut sangat antusias untuk mengikuti pelatihan tersebut. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement