REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Berdasarkan data Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi, ada tiga penyakit penyebab banyaknya jamaah haji wafat. Penyakit itu adalah infark miokard akut (17 kasus kematian), syok kardiogenik (12 kasus kematian), dan strok (3 kasus kematian) dari total 53 kematian per 12 Juni 2023.
Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.
Strok adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (strok iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (strok hemoragik).
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dokter Edi Supriyatna, menjelaskan cara menghindari infark miokard akut, syok kardiogenik, dan strok.
Menurutnya infark miokard akut, syok kardiogenik, dan strok dapat terjadi pada jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit jantung serta penyakit strok (komorbid).
"Jamaah haji yang memiliki komorbid penyakit jantung dan pernah menderita strok, agar terhindar dari syok kardiogenik, infark miokard serta strok disarankan diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan haji yang ada di kloter, sektor dan KKHI minimal tiga kali dalam seminggu," kata Edi saat dihubungi Republika di Makkah, Rabu (14/6/2023)
Edi menyarankan jamaah haji yang memiliki komorbid penyakit jantung dan pernah menderita strok, jika mendapatkan keluhan kesehatan segera periksa ke petugas kesehatan. Kemudian minum obat secara teratur sesuai anjuran dari dokter.
Jamaah dengan komorbid jangan lakukan aktivitas berat...