Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke menjadi salah satu penyebab banyaknya jamaah haji yang wafat di Tanah Suci.
Sehubungan dengan itu, jamaah haji dinilai perlu memahami bahaya stroke. Terlebih bagi jamaah haji yang memiliki faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke.
Tim Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Dokter Spesialis Saraf Iskandar Mirna, mengatakan, stroke tidak terjadi begitu saja. Stroke selalu didahului dengan adanya satu atau lebih faktor risiko penyebab stroke.
"Faktor-faktor yang telah disepakati oleh para pakar adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol LDL yang tinggi, riwayat menderita penyakit tertentu terutama diabetes melitus dan penyakit jantung, dan kebiasaan hidup yang kurang baik misalnya merokok," Dokter Iskandar saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/6/2023).
Dokter Iskandar mengatakan, pada jamaah haji, ada tambahan faktor lainnya yang dapat menyebabkan stroke. Yaitu aktivitas fisik berat dan sebagian di antaranya sudah lanjut usia (lansia).
Ia menjelaskan, jika jamaah haji sejak di Tanah Air telah teridentifikasi mengidap satu faktor atau lebih penyebab stroke. Misalnya sudah diketahui menderita hipertensi sejak pemeriksaan di Indonesia, maka obat-obatan rutinnya harus dikonsumsi secara teratur, sebelum dan selama beribadah, sesuai aturan minum obat dari dokter.
"Kiranya dengan minum obat rutin adalah sebagai ikhtiar untuk menjaga agar faktor risiko bisa terkontrol, dan tidak kemudian berkembang menjadi suatu serangan stroke," ujar Dokter Spesialis Saraf di KKHI Makkah ini.
Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya
Berdasarkan data perbandingan jamaah haji yang wafat di hari ke-22 penyelenggaraan ibadah haji sejak 2015 sampai 2023.
Tahun kematian jamaah haji terbanyak di hari ke-22 terjadi ketika tahun 2015 dengan jumlah jamaah haji yang wafat 68 orang. Terbanyak kedua terjadi di tahun 2023, ada sebanyak 62 kematian jamaah haji di hari ke-22 penyelenggaraan ibadah haji.
Menurut data Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi tahun 2023, diketahui ada tiga penyakit penyebab banyaknya jamaah haji wafat. Di antaranya penyakit infark miokard akut (19 kasus kematian), syok kardiogenik (14 kasus kematian), dan stroke (4 kasus kematian) dari total 62 kematian per 14 Juni 2023.