Jumat 16 Jun 2023 12:20 WIB

Jamaah Haji Diimbau tidak Paksakan Diri Ikuti Tarwiyah

Pemerintah tidak memberi layanan dan fasilitas pada jamaah yang tarwiyah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Puluhan jamah haji yang menjalankan sunnah Tarwiyah menuju Mina di depan Terowongan Malik Fahd atau depan Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Puluhan jamah haji yang menjalankan sunnah Tarwiyah menuju Mina di depan Terowongan Malik Fahd atau depan Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

MADINAH --  Jamaah haji Indonesia diimbau menjaga kesehatan fisik untuk melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di 'Arafah dan mabit di Muzdalifah serta Mina. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama tidak menganjurkan jamaah haji Indonesia melaksanakan ibadah tarwiyah pada tanggal 8 Zulhijjah.

Baca Juga

"Besarnya mobilitas jamaah haji pada tahun ini dan juga karena cuaca panas di Makkah yang sangat tinggi yang berisiko kepada kesehatan jamaah," kata Kasi Bimbad Daerah Kerja (Daker) Madinah Yendra Al Hamidy, di Bir Ali, Madinah, Kamis (15/06/2023).

Yendra menegaskan, meskipun secara fikih ibadah tarwiyah memang ada dan Rasulullah pernah melakukannya, jamaah haji Indonesia sebaiknya tidak memaksa melakukannya.

"Masalah tarwiyah secara fikihnya ada. Rasulullah juga pernah melaksanakan salat Tarwiyah pada tanggal 8 Zulhijjah. Tetapi karena jamaah yang luar biasa, lansia yang luar biasa sebaiknya tidak memaksa menjalankan," ujar Yendra kepada tim MCH.

Pemerintah juga tidak memberikan layanan secara khusus yang difokuskan untuk ibadah pada tanggal 8 Zulhijjah itu. Meskipun secara pemantauan tetap akan dilakukan.

"Yang (kondisi) normal saja pemerintah tidak memfasilitasi ibadah tarwiyah secara khusus. Tetapi tetap memantau lewat kloter masing-masing," kata Yendra lagi.

Yendra juga mengatakan, meskipun demikian pihaknya meyakini tetap akan ada jamaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah tarwiyah. Pemerintah pun dalam hal ini tidak akan melarangnya.

"Jamaah yang tarwiyah silakan. Intinya yang sunnah silahkan jalankan. Tapi jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan, karena besoknya akan wukuf di Arafah,"

Pada intinya menurut Yendra, posisi pemerintah saat ini tidak menyuruh dan juga tidak melakukan jamaah haji melaksanakan ibadah tarwiyah. Konsekuensi, tidak ada fasilitas yang disiapkan untuk jamaah yang menjalankan tarwiyah.

"Kembali ke jamaah masing-masing," kata Yendra.

Sebagai informasi tambahan, tarwiyah adalah proses menginapnya jamaah haji di Mina sebelum mereka melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah. Selama satu malam sebelum tiba puncak ibadah haji, jamaah melakukan perenungan akan kebesaran Allah SWT dan juga berdoa serta berzikir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement