REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Lebih dari 1.150.000 jamaah haji telah terkonfirmasi tiba di Arab Saudi melalui berbagai pintu masuk Kerajaan Saudi. Informasi ini disampaikan oleh Wakil Menteri Urusan Haji dan Umroh untuk Urusan Kunjungan Mohammad Bin Abdulrahman Al-Bijawi.
"Arab Saudi telah membuka semua pintunya untuk memfasilitasi kedatangan jamaah haji. Sekitar 25.000 jamaah tiba di pelabuhan darat pada Sabtu," kata dia saat berbicara dengan Al-Ekhbariyah, dikutip di Saudi Gazette, Senin (19/6/2023).
Al-Bijawi mengatakan semua pintu masuk Kerajaan sudah siap dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Ia juga menyebut peziarah akan terus berdatangan dalam beberapa hari mendatang.
Bandara Internasional Pangeran Mohammed Bin Abdulaziz di Madinah telah menyaksikan jumlah jamaah terbesar yang tiba sejauh ini. "Hal ini membuktikan keinginan jamaah untuk memulai perjalanan mereka di Madinah," ujar Al-Bijawi.
Tidak hanya itu, ia juga mencatat Bandara Internasional Pangeran Mohammed Bin Abdulaziz di Madinah total telah menyambut lebih dari 600 ribu jamaah pada Sabtu (17/6/2023), dari semua jamaah yang tiba di Arab Saudi.
Adapun kapasitas Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah akan melebihi kapasitas Bandara Internasional Prince Mohammad Bin Abdulaziz di Madinah, selama beberapa hari mendatang. Bandara ini akan menyaksikan peningkatan jumlah jamaah yang tiba.
Di sisi lain, dalam rangka persiapan puncak haji akhir bulan ini, Direktorat Jenderal Paspor (Jawazat) telah memperingatkan siapa pun yang tertangkap mengangkut jamaah tanpa izin haji akan dikenakan hukuman berat. Pelaku bisa dikenai hukuman hingga enam bulan penjara dan denda sebesar 50.000 riyal Saudi.
Jawazat menegaskan, sanksi bagi pengangkut juga termasuk penyitaan kendaraan yang digunakan untuk angkutan jalan oleh putusan pengadilan, jika itu diketahui milik pengangkut atau komplotannya atau pemegang saham.
Jika pengangkut adalah seorang ekspatriat, dia akan dideportasi setelah menjalani hukuman penjara dan pembayaran denda. Ia juga akan menghadapi larangan masuk kembali ke Kerajaan sesuai dengan periode waktu yang ditentukan dalam undang-undang.
Sebuah komite telah ditempatkan di titik masuk ke Makkah, untuk menangani kasus transportasi ilegal jamaah haji yang diserahkan oleh otoritas kontrol lapangan. Para pelanggar akan dihadirkan di hadapan komite, yang pada gilirannya akan mempertimbangkan pelanggaran tersebut dan mengeluarkan keputusan administratif dan sanksi terhadap para pelanggar.
Tidak hanya itu, Jawazat juga memperingatkan denda yang ditetapkan akan berlipat ganda jika menyediakan transportasi untuk lebih dari satu jamaah tanpa izin.