REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seluruh umat Muslim yang berkesempatan melaksanakan haji akan segera memasuki puncak ibadah akhir bulan ini. Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Saudi mengeluarkan larangan masuk maupun penggunaan semua jenis dan ukuran bahan bakar gas cair (LPG), baik di tenda jamaah maupun kantor instansi pemerintah di dalam tempat suci.
Dilansir Saudi Gazette, Senin (19/6/2023), larangan tersebut mulai berlaku hari ini, yang menandai hari pertama bulan Dzulhijah.
Otoritas Pertahanan Sipil menyebutkan, keputusan itu datang dalam kerangka tindakan pencegahan. Tindakan ini diberlakukan untuk meminimalisasi bahaya kebakaran di tenda-tenda tempat peziarah tinggal di tempat-tempat suci. Adapun keputusan tersebut akan dilaksanakan berkoordinasi dengan otoritas keamanan.
Selain itu, mereka juga mengatakan semua bentuk tabung LPG, termasuk yang kecil yang digunakan untuk memanaskan air, akan disita dan tindakan hukum akan diambil terhadap siapa pun yang melanggar larangan tersebut.
Tim pengawasan pencegahan dan keselamatan dari Pertahanan Sipil akan melakukan tindak lanjut untuk memastikan larangan tersebut dipatuhi secara ketat di dalam tempat suci Mina, Muzdalifah, dan Arafat. Mereka akan melakukan tur inspeksi lapangan, yang juga akan mencakup semua petugas lembaga pemerintah dan perusahaan komersial.
Selain melarang penggunaan gas untuk memasak di dalam tenda, otoritas Saudi melalui Presidensi Umum Dua Masjid Suci juga mengeluarkan imbauan lainnya bagi jamaah haji 1444 H/2023 M. Mereka yang mengunjungi tempat-tempat suci ini didesak untuk mengenakan masker medis.
Seruan keselamatan publik ini muncul di tengah masuknya ratusan ribu wisatawan religius sekaligus pelonggaran pembatasan perjalanan domestik dan internasional.
"Imbauan itu bertujuan memastikan keselamatan para peziarah dan orang lain," kata Presidensi Umum Dua Masjid Suci dalam pernyataannya, yang dirilis di akun Twitter mereka.
Dalam keterangan yang sama, mereka juga menekankan pentingnya komitmen untuk mengenakan masker medis, serta mematuhi instruksi dari pegawai kepresidenan dan otoritas yang beroperasi di Masjidil Haram. Akhir pekan kemarin, Kementerian Haji Saudi mengonfirmasi kedatangan lebih dari satu juta jamaah ke Kerajaan. Hal ini menandai masuknya pengunjung terbesar dalam hampir tiga tahun, menyusul pelonggaran pembatasan yang awalnya diberlakukan karena pandemi Covid-19.
"Sekitar 1.150.000 jamaah haji telah tiba di Arab Saudi untuk haji. Jumlah jamaah terus meningkat di tengah persiapan yang terus dilakukan,” kata Wakil Menteri Haji dan Umrah, Mohammed Al Bijawi.
Untuk pelaksanaan haji tahun ini, Kerajaan Arab Saudi membuka pintunya untuk lebih dari dua juta jamaah haji tahun ini.