Senin 19 Jun 2023 15:24 WIB

Angkut Jamaah Asing, Sopir Bus Shalawat Dikembalikan ke Perusahaannya

Bus Shalawat dikhususkan mengangkut jamaah haji Indonesia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Bus salawat yang mengangkut jamaah ke Masjidil Haram maupun pergi belanja.
Foto: susanti zarman
Bus salawat yang mengangkut jamaah ke Masjidil Haram maupun pergi belanja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang sopir bus Shalawat pada rute terminal Syib Amir dikembalikan ke perusahaan transportasi yang menaunginya. Hal ini dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi karena ia kedapatan beberapa kali menaikkan jamaah asing sehingga jamaah haji Indonesia terganggu.

Bus Shalawat untuk rute terminal Syib Amir dan juga Ajyad dikelola sepenuhnya oleh PPIH. Keberadaan bus ini diperuntukkan khusus bagi jamaah haji Indonesia.

Baca Juga

Sebagai informasi, hal ini berbeda dengan rute Jamarat–terminal Bab Ali, yang dikelola otoritas Saudi sebagai jalur internasional dan bisa digunakan untuk semua jamaah.

“Kami mendapati ada sopir bus Shalawat yang menaikkan jamaah selain Indonesia. Kita punya bukti fotonya, jamaah melaporkan ke kami. Sebagai petugas layanan transportasi, kita tindak lanjuti dengan proses BAP,” kata Kasi Transportasi Daker Makkah, Asep Subhana, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (19/6/2023).

Ia menyebut, keberadaan warga negara asing itu di dalam bus meresahkan jamaah. Karena itu, pihak PPIH dari layanan transportasi pun menindak tegas dan menerbitkan surat.

"Dari perusahaan sopir tersebut dialihkan untuk melayani negara lain. Kita tidak mau sopir tersebut melayani jamaah haji Indonesia,” kata dia.

Asep Subhana mengaku pada saat kali pertama mendapat laporan dari jamaah, pihaknya langsung memberikan peringatan. Namun, kejadian itu terjadi berulang kali sehingga meresahkan jamaah, karena mereka merasa terganggu.

“Ada fotonya dan cukup banyak jamaah dari Turki yang masuk. Jadi, kami ambil keputusan tegas. Kami kembalikan supirnya ke perusahaan bus dan kami minta untuk tidak digunakan lagi di Bus Shalawat,” ujar Asep.

Layanan bus Shalawat diketahui beroperasi selama 24 jam, mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. Layanan ini akan dihentikan sementara pada 6 Zulhijjah 1444 H, karena seluruh armadanya akan dipersiapkan dalam proses pergerakan jemaah menuju Arafah–Muzdalifah–Mina (Armina). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement