Selasa 20 Jun 2023 23:21 WIB

Jamaah Haji Banyak yang Kehilangan Kartu Identitas

Kartu identitas penting untuk jamaah haji Indonesia

Kartu identitas, gelang identitas dan kartu ATM jamaah haji Indonesia yang hilang di Tanah Suci sebagian terkumpul di lobi Al Kiswah Towers Hotel, Sektor 8 Daerah Kerja (Daker) Makkah. Sabtu (17/6/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Kartu identitas, gelang identitas dan kartu ATM jamaah haji Indonesia yang hilang di Tanah Suci sebagian terkumpul di lobi Al Kiswah Towers Hotel, Sektor 8 Daerah Kerja (Daker) Makkah. Sabtu (17/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH –  Di lobi Al Kiswah Towers Hotel, Sektor 8 Daerah Kerja (Daker) Makkah, terdapat layanan kesehatan satelit. 

Di sana juga terkumpul kartu identitas, gelang identitas dan kartu ATM jamaah haji Indonesia yang hilang di Tanah Suci. 

Baca Juga

Petugas Haji Daerah (PHD) Provinsi Banten, Iin Ratna pada Sabtu (17/6/2023) sedang menjaga kartu identitas, gelang dan kartu ATM miliki jamaah haji Indonesia di lobi Al Kiswah Towers Hotel. 

Dia mengatakan, semua barang tersebut ditemukan petugas haji Indonesia kemudian diantar ke petugas di sektor. 

"Di sini ada kartu identitas, gelang identitas bahkan kartu ATM jamaah haji Indonesia, sebelum ke Arafah (puncak ibadah haji) semua barang ini harus dipegang kembali oleh pemiliknya sebagai identitas," kata Ratna saat ditemui Republika.co.id di Al Kiswah Towers Hotel, Sektor 8, Selasa (20/6/2023). 

Ratna menjelaskan, di kartu identitas jamaah haji ada barcode-nya sehingga bisa diketahui alamat jamaah haji pemilik kartu tersebut. Beberapa kontak sudah dihubungi agar mengambil barang-barang milik mereka. Tapi ada juga yang tidak bisa dihubungi. 

"Nanti ketua kloternya yang akan mengambil barang-barang jamaah haji, sebab sebelum ke Arafah, Muzdalifah dan Mina harus sudah diambil," ujar Ratna. 

Ratna menegaskan, jamaah haji diimbau jangan hilang kartu identitasnya karena sangat penting untuk dibawa ke mana-mana. 

Sebelumnya, Kepala Sektor 8 di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ramza Husmen, berpesan kepada petugas dan jamaah haji agar saling tolong menolong serta bahu membahu. Jabatan-jabatan seperti ketua kloter, ketua rombongan dan lain sebagainya hanya jabatan sementara saat penyelenggaraan ibadah haji. 

"Tapi yang kekal adalah amalan kita untuk saling berbuat baik, saling menolong dan saling membantu menyempurnakan ibadah haji," kata Ramza. 

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Ramza mengatakan, jangan sampai ada jamaah haji yang niatnya hanya untuk beribadah dan sering ke Masjidil Haram, tapi mengabaikan jamaah haji lainnya yang membutuhkan pertolongan seperti jamaah haji lansia. 

Ada jamaah haji Indonesia tergeletak jangan ditinggalkan, justru harus dibantu karena harus saling membantu sesama jamaah haji.   

Dia berpesan, teman sesama satu regu dan satu rombongan harus saling peduli. Jamaah haji harus saling tolong menolong, jangan egois atau hanya memikirkan diri sendiri. 

"Jamaah haji jangan hanya fokus ke habluminallah tapi mengabaikan habluminannas, jamaah haji harus baik habluminallah dan habluminannas-nya juga," ujar Ramza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement