Rabu 21 Jun 2023 22:12 WIB

Prof Nasaruddin Umar Apresiasi Undangan Haji dari Raja Salman untuk 50 Muslim Indonesia

Ada 50 Muslim Indonesia yang mendapatkan undangan haji Raja Salman.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Amodi bersalaman dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat kegiatan pelepasan tamu jamaah haji undangan Raja Salman di Jakarta, Rabu (21/6/2023). Sebanyak 50 jamaah haji asal Indonesia menjadi tamu undangan dari Raja Salman Bin Abdulaziz Alsaud untuk berangkat ke Tanah Suci pada hari ini Rabu (21/6) untuk melaksanakan Ibadah Haji 1444 Hijriah.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Amodi bersalaman dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat kegiatan pelepasan tamu jamaah haji undangan Raja Salman di Jakarta, Rabu (21/6/2023). Sebanyak 50 jamaah haji asal Indonesia menjadi tamu undangan dari Raja Salman Bin Abdulaziz Alsaud untuk berangkat ke Tanah Suci pada hari ini Rabu (21/6) untuk melaksanakan Ibadah Haji 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar menjadi salah satu dari 50 Muslim asal Indonesia yang terpilih sebagai tamu undangan haji dari Raja Salman bin Abdulaziz Alsaud.

Dia mengatakan, Raja Arab Saudi mengundang sekitar 50 negara untuk melakukan ibadah haji di Tanah Suci. Di tahun sebelumnya, negara-negara Barat juga termasuk ada yang diundang oleh Raja Salman.

Baca Juga

"Seperti Amerika, dan negara-negara Eropa. Artis-artis yang Muslim juga pernah, Mike Tyson juga pernah. Jadi, orang-orang yang dianggap punya pengaruh di negerinya biasanya dapat undangan khusus," tuturnya kepada wartawan usai acara pelepasan jamaah haji tamu Raja Salman di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Indonesia kemungkinan karena penduduk Muslimnya terbanyak, mendapat jumlah lebih besar yaitu 50 orang. Negara-negara lain biasanya mendapat jumlah tamu undangan 5 sampai 10 orang.

Prof Nasaruddin, yang sebelumnya juga pernah menerima undangan yang sama, menyebutkan, mereka nantinya ditempatkan dalam suatu tempat yang khusus dan biasanya diterima oleh Raja Salman.

"Jadi satu kebanggaan juga buat kita, bangsa Indonesia selalu mendapatkan undangan terbanyak dari Kerajaan Arab Saudi. Dan saya juga salut, ya, di Kerajaan Arab Saudi terutama Kedubes Saudi di sini, itu ada pemerataan undangan. Jadi bukan hanya pejabat yang diundang. Anda lihat itu ada masyarakat yang punya jasa dalam dakwah juga diundang," tuturnya. Dia berharap ke depannya semoga Kerajaan Arab Saudi setiap tahun betul-betul memberikan prioritas khusus untuk Indonesia. "Bayangkan, 40 tahun orang mengantre (untuk berangkat haji) tetapi ini ada orang diundang khusus," ujarnya.

Selama di Saudi, lanjut Prof Nasaruddin, biasanya akan ada pertemuan antara Raja Salman dan para tamu undangan haji dari raja, di dalam suatu aula yang besar yang digelar oleh Kerajaan.

"Sekarang belum (ada info apakah akan bertemu Raja Salman), tapi biasanya setiap tahun. Karena saya sudah pernah ikut juga dan kali ini diundang lagi," ungkapnya.

Prof Nasaruddin dalam kesempatan itu mengimbau kepada para tamu undangan haji Raja Salman untuk menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara Indonesia dengan Kerajaan Saudi. Terlebih, gagasan pemerintah Arab Saudi juga mendukung moderasi umat beragama dan mengajak masyarakat Islam untuk berpikir maju ke depan.

"Saya kira perlu kita berikan apresiasi. Termasuk Dubes Saudi yang ada di Indonesia sekarang ini. Dubes Saudi (sekarang) ini termasuk one of the best diplomat Saudi yang dikirim ke Indonesia," tuturnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement