Kamis 22 Jun 2023 14:29 WIB

Menag: Sudah Sewajarnya Petugas Anggap Jamaah Haji Sebagai Keluarga

Petugas haji diharapkan dapat terus membantu, mengawasi dan melayani jamaah haji.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas  saat mengunjungi dan menyapa jamaah haji Indonesia di Makkah, Rabu (21/6/2023) malam.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat mengunjungi dan menyapa jamaah haji Indonesia di Makkah, Rabu (21/6/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi seluruh petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi atas dedikasi dan sikap istiqamah dalam melayani jamaah, baik di Makkah maupun Madinah. Meskipun demikian, Menag mengingatkan petugas haji bahwa yang jadi titik fokus saat puncak haji yang akan dimulai 27 Juni di Arafah.

"Oleh karena itu, titik fokus layanan yang paling penting dalam tahapan haji adalah ketika Armina (di Arafah, Muzdalifah dan Mina) nanti," kata Menag Yaqut ketika mengunjungi jamaah haji di Raffah Hotel, Makkah, Rabu (21/6/2023) malam waktu Arab Saudi.

Baca Juga

Menag Yaqut mengatakan, sebagai ujung tombak dan tulang punggung, suksesnya haji berada di tangan petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH). Bantuan dan layanan yang diberikan petugas haji menjadi penting dalam berbagai tahapan ibadah haji yang dijalani jamaah haji, khususnya saat pelaksanaan puncak haji. Petugas haji diharapkan dapat terus membantu, mengawasi dan melayani jamaah haji.

"Tadi saya bertemu dan mewawancarai beberapa jamaah haji yang sepuh (lansia). Alhamdulillah, keberadaan petugas sangat membantu mereka (jamaah haji) dalam beribadah. Jadi, menurut kami, ini sangat luar biasa dan saya atas nama pribadi dan menteri agama sangat mengapresiasinya," ujar Menag Yaqut.

Menag Yaqut berharap PPIH istiqamah dalam bertugas hingga proses haji selesai seluruhnya. Begitu juga dengan layanan ketika jamaah haji selesai di Arafah, Muzdalifah, dan Mina tentu akan kembali ke Tanah Air untuk jamaah gelombang pertama dan bertolak ke Madinah untuk jamaah gelombang kedua.

"Saya yakin seluruh bantuan dan keikhlasan dari semua layanan yang diberikan ke jamaah haji akan menjadi amal saleh dan dicatat kebaikan di tanah mulia ini. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya kita sebagai petugas bersikap dengan jamaah haji seperti keluarga sendiri," ujar Menag Yaqut.

Menag Yaqut juga melihat kebahagiaan terpancar dari raut wajah jamaah haji, karena mereka selama ini merasa terlayani selama berada di Tanah Suci, apalagi lokasi hotel berdekatan hanya berjarak dua kilometer ke Masjidil Haram.

Dalam kesempatan itu, Menag Yaqut menyampaikan kepada jamaah haji bahwa PPIH akan menyediakan konsumsi ramah lansia untuk jamaah haji lansia, seperti bubur kacang hijau maupun nasi yang lembut sesuai dengan fisik jamaah haji.

“Nanti makanan yang disajikan sesuai dengan fisik jamaah haji lansia, termasuk tempe dan tahu," ujar Menag Yaqut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement