Sabtu 24 Jun 2023 14:18 WIB

Kiai Zulfa: Jamaah Jangan Paksakan Diri, Tarwiyah adalah Sunnah

Sebagian jamaah haji Indonesia ada yang memilih melaksanakan tarwiyah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Seorang petugas mengecek kasur di tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang petugas mengecek kasur di tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tarwiyah adalah proses menginapnya jamaah haji di Mina sebelum melaksanakan wukuf di padang Arafah pada 9 Dzulhijjah. Sebagian jamaah haji Indonesia ada yang memilih melaksanakan tarwiyah.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa, mengatakan tarwiyah adalah sunnah, dulu Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya melakukan tarwiyah dengan menginap di Mina. Tapi, di era sekarang karena semua jamaah haji menggunakan bus dari Makkah langsung menuju Arafah, maka agama Islam memberi kemudahan.

Baca Juga

"Maka agama sekali lagi agama ini kemudahan, jangan pernah memaksakan diri apalagi dalam kondisi panas ekstrem (cuaca sangat panas di Makkah) ini kemudian (jamaah haji) jalan kaki untuk mengambil sunnah, nanti ketinggalan yang wajib," kata Kiai Zulfa saat diwawancarai Republika di Kantor Daerah Kerja Makkah, Jumat (23/6/2023).

Kiai Zulfa menegaskan, orang yang mengejar sunnah tapi ketinggalan yang wajib, berarti orang tersebut tidak cerdas. Ada peribahasa mengejar hal yang kecil dengan meninggalkan hal yang besar.

Sekali lagi, Kiai Zulfa mengingatkan jamaah haji agar fokus melaksanakan rukun-rukun haji yang wajib. Kondisi cuaca di Makkah sangat panas bisa mencapai 46 derajat celsius, diperkirakan cuaca akan lebih panas lagi di padang Arafah tempat jamaah haji wukuf.

Sehubungan dengan itu, Kiai Zulfa menyampaikan tidak ada tuntunan secara khusus orang harus wukuf harus di Jabal Rahmah. Jika ada yang mengatakan Nabi Muhammad SAW wukuf di Jabal Rahmah, menurut para ulama itu tidak ada penjelasan haditsnya yang shahih.

"Dalam kondisi sekarang apalagi ketika cuaca ekstrem panas, jamaah haji sebaiknya tetap wukuf di tenda," ujar Kiai Zulfa.

Kiai Zulfa mengingatkan, setelah wukuf, perjalanan ibadah haji masih panjang. Jamaah haji masih harus ke Muzdalifah untuk mabit dan mengambil batu.

Selanjutnya jamaah haji mabit di Mina dan melempar jumrah. Setelah itu jamaah haji masih harus melakukan tawaf ifadah.

"Jadi jamaah haji sekali lagi wukuf di dalam tenda saja, tidak keluar dari tenda kecuali untuk kepentingan yang sangat penting," ujar Kiai Zulfa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement