Selasa 27 Jun 2023 10:03 WIB

Siang Waktu Saudi Hari ini, Seluruh Jamaah Haji akan Wukuf, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Wukuf merupakan inti haji yang tak bisa ditinggalkan.

Seluruh jamaah haji Indonesia, baik haji reguler maupun haji khusus, sudah berada di Makkah. Mereka akan menjalani ibadah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1444 H/27 Juni 2023.
Foto: pillars.AP Photo/Amr Nabil
Seluruh jamaah haji Indonesia, baik haji reguler maupun haji khusus, sudah berada di Makkah. Mereka akan menjalani ibadah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1444 H/27 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini merupakan hari bersejarah dalam pelaksanaan ibadah haji pascapandemi Covid-19. Ibadah haji sempat dilaksanakan hanya oleh penduduk Makkah. Kemudian pada 2022, haji dilangsungkan secara terbatas. 

Namun kini, 2023, haji dilaksanakan secara full, dengan ‘kekuatan penuh’, seperti sebelum pandemi Covid-19. Berdasarkan catatan Republika, jumlah seluruh jamaah haji mencapai 2,3 juta orang. Orang sebanyak itu tumpah ruah di Makkah. 

Baca Juga

Mereka memadati tempat suci (Masy’ar/masyair), seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Di sana mereka meneruskan legasi dan khittah para nabi yang dahulu berhaji.

Nah, hari ini, para jamaah haji melaksanakan puncak haji, yaitu wukuf di Arafah. Waktu pelaksanaan wukuf dimulai sejak zuhur waktu setempat, atau sekitar pukul 16.00 WIB. Di saat seluruh jamaah haji, termasuk jamaah haji Indonesia, saudara – saudara kita, yang berjumlah 220-an ribu orang, berwukuf di Arafah, apa yang harus kita lakukan di Tanah Air?

Pertama adalah puasa sunnah. Ada puasa sunnah tarwiyah dan arafah yang dilaksanakan sejak dua hari sebelum Idul Adha. Ibadah ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Idul Adha di Indonesia tahun ini berlangsung dua hari: Rabu (28/6) Idul Adha hasil hisab oleh PP Muhammadiyah serta ormas yang berpegangan kepada hasil hisab dan Kamis (29/6) Idul Adha ijtihad pemerintah. Meski ada dua hari perayaan Idul Adha, umat Islam tetap bisa melangsungkan puasa tarwiyah dan arafah dua hari sebelum hari raya yang diyakini.

Kedua adalah berkurban untuk jamaah haji. Boleh saja berkurban atas nama orang lain. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, dijelaskan Nabi Muhammad pernah berkurban atas nama istri-istrinya. Ini menjadi dasar berkurban boleh dilakukan untuk orang lain.

Ketiga, doakan jamaah haji di Tanah Suci. Bacakan doa untuk mereka. Harapannya Allah melimpahkan berkah, keselamatan, kesehatan, dan kasih sayangnya kepada mereka semua. Semakin banyak yang berdoa maka akan semakin baik.

Keempat, luangkan waktu berkomunikasi, menelpon jamaah haji yang sedang melaksanakan puncak haji. Meski tidak lama, sekadar dua sampai lima menit, misalkan, komunikasi semacam ini akan memotivasi mereka melaksanakan ibadah haji.

Kelima, Keluarga yang dirumah minta kepada jamaah haji untuk didoakan saat wukuf di Arafah. Insya Allah doa jamaah haji dikabulkan Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement