Jumat 30 Jun 2023 15:16 WIB

Kemenag Evaluasi Penggunaan Kasur di Tenda Maktab

Jamaah haji ada yang tidur di luar tenda karena kelebihan kapasitas.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Tempat tidur jamaah haji Indonesia di dalam tenda di Mina, Makkah, Arab Saudi. Rabu (21/6/2023).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Tempat tidur jamaah haji Indonesia di dalam tenda di Mina, Makkah, Arab Saudi. Rabu (21/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Kementerian Agama (Kemenag) aman mengevaluasi penggunaan kasur di tenda maktab. Evaluasi ini merespons jamaah haji yang tidur di luar akibat over capacity atau kelebihan kapasitas di maktab, yakni tenda penginapan di Mina.  

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menjelaskan, sebelum digunakan kapasitas tenda penginapan jamaah haji sudah dihitung. 

Baca Juga

"Sebetulnya kapasitas itu sudah diukur oleh para petugas kita. Satu tenda isinya berapa, tapi kemudian di lapangan ada berapa maktab dengan tenda over capacity sehingga jamaah memindahkan kasur ke luar tenda," ujarnya, Jumat (30/6/2023). 

Hilman menyadari, penggunaan kasur di tenda berdampak pada kapasitas jumlah jemaah yang mampu ditampung di tenda. "Dulu tanpa kasur orang bisa mepet. Tapi, dengan kasur itu, akhirnya dihitungan kami pun berat. Kalau kasur dikeluarkan bisa nambah orang," katanya.

Penggunaan kasur untuk jamaah haji di tenda penginapan, kata Hilman, sudah memasuki tahun kedua. Sebenarnya penggunaan kasur sudah dibahas pada tahun lalu. Termasuk dampaknya terhadap jamaah haji. 

"Penggunaan kasur ini dimulai tahun lalu tapi tahun lalu kan 50 persen jumlah jemaah hajinya. Ternyata kalau semua orang masing-masing punya kasur maka ada orang yang tergeser," ujarnya. 

Selain kasur, faktor lainnya mengapa jamaah haji banyak tidur di luar adalah penggunaan ruang di tenda. "Jadi, kan tenda banyak digunakan macam-macam oleh jamaah dan petugas. Dijadikan kantor, gudang, dan lain sebagainya. Beberapa yang dipakai gudang tempat menyimpan makanan space yang besar," katanya. 

Apalagi, Indonesia mendapatkan kuota tambahan sebesar 8.000  orang. Sementara kondisi Mina tidak ada perubaham signifikan. 

"Tenda segini-gininya saja. Ini menjadi bahan refleksi bagi kami ke depan. Kami juga masih berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi agar ke sepan bisa diperbaiki," ujarnya.

Selain kasur, hal lainnya yang menjadi catatan adalah soal ketesediaan katering dan sebahainya. 

"Pak menteri sudah buat catatan banyak ya dan ini akan dikomunikasikan dengan menteri haji. Kira-kira desain tahun depan gimana. Karena kalau tenda semacam ini pasti tidak bisa diperluas lagi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement