REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia saat ini secara bertahap kembali ke Tanah Air usai menjalankan ibadah hajinya. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qaumas, memerintahkan jajarannya memprioritaskan jamaah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti) pada pemulangan gelombang pertama ini.
"Saya perintahkan seluruh staf memprioritaskan jamaah yang risti dan lansia untuk dipulangkan lebih dulu atau tanazul," ujar dia dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (7/7/2023).
Ia menyebut langkah ini baik untuk kesehatan jamaah haji lansia dan risti, agar bisa segera kembali ke Tanah Air dan tidak perlu menunggu lebih lama di Saudi. Seperti yang diketahui, cuaca di Kerajaan sangat ekstrem dan berbeda dengan situasi di Indonesia.
Menag meminta keluarga jamaah di Tanah Air tidak khawatir. Selama pemulangan, jamaah haji lansia akan tetap didampingi petugas dan tenaga kesehatan.
"Nanti di pesawat kan ada pendampingnya, petugas. Jadi saya kira keluarga di rumah tak perlu khawatir. Doakan saja supaya jemaah yang nanti akan kita bawa pulang lebih dulu, sehat dan selamat di tanah air," kata Gus Men, sapaan akrabnya.
Menag Yaqut pun mengakui rasio petugas dan jamaah yang ada sekarang belum ideal untuk melayani seluruh jamaah, khususnya dari kelompok lansia. Saat ini berdasarkan kuota yang ada, perbandingan antara petugas dan jamaah adalah 1:50.
Sementara, petugas haji ini nantinya akan disebar di beberapa titik, seperti di bandara, Makkah dan Madinah. Karena itu, Menag akan menegosiasikan kembali penambahan jumlah petugas untuk musim haji tahun depan.
"Ini masih dinegosiasikan agar ke depan petugas itu diberikan tidak berdasarkan proporsi, tapi berdasarkan kebutuhan," kata dia.