Jumat 07 Jul 2023 23:42 WIB

Terima Kasih Jamaah Gaza untuk Raja Salman Atas Program Undangan Haji Kerajaan

Arab Saudi memberikan kesempatan keluarga syuhada Gaza pergi haji.

Rep: Zahrotul Oktaviani, Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah haji (ilustrasi). Arab Saudi memberikan kesempatan keluarga syuhada Gaza pergi haji
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jamaah haji (ilustrasi). Arab Saudi memberikan kesempatan keluarga syuhada Gaza pergi haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Anggota keluarga dari syuhada dan orang-orang terluka di Gaza tahun ini berkesempatan melakukan haji secara gratis. Mereka merupakan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah. 

Usai melaksanakan rangkaian ibadah haji, mereka pun memuji upaya yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi untuk melayani rakyat Palestina dan umat Islam pada umumnya. 

Baca Juga

Arab Saudi disebut berhasil memfasilitasi prosedur yang diperlukan bagi mereka untuk melakukan haji.

Dilansir di Riyadh Daily, Selasa (4/7/2023), pada pelaksanaan haji tahun ini, program tersebut menjamu 1.000 anggota keluarga syuhada dan terluka dari Palestina. 

Tidak hanya mereka, tahun ini total 4.951 jamaah dari 92 negara merasakan manfaat dari program tersebut.

Biaya pelaksanaan program ini ditanggung Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Adapun hal ini diawasi oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi.

Sejak diluncurkan 22 tahun yang lalu, tercatat lebih dari 43 ribu jamaah asal Palestina telah mendapat manfaat dari program tersebut.

Di luar skema yang diberikan oleh Saudi tersebut, setidaknya tahun ini 6.600 orang dari Palestina mendapat kesempatan menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci.

Peziarah Gaza ini meninggalkan jalur yang terkepung dari perbatasan Rafah, langsung ke Bandara Internasional Kairo.

Selanjutnya, dari posisi itu jamaah Palestina akan menuju Bandara King Abdul Aziz bin Saud di Jeddah. Kemudian, mereka akan ke tujuan akhir, yaitu Makkah. 

Arab Saudi mengumumkan keberhasilan rencananya dalam menyelenggarakan ibadah haji 2023. Tidak ada penyakit atau risiko kesehatan yang dilaporkan pada jamaah haji.

Dilansir dari Aawsat pada Senin (3/7/2023), Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bertemu dengan pejabat senior kementerian, militer dan keamanan di kota suci Makkah. Dia menekankan kohesi antara sektor militer dan keamanan telah sangat membantu dalam memastikan keberhasilan rencana organisasi dan keamanan untuk haji.

Dia menggarisbawahi pentingnya teknologi canggih dalam membantu aparat keamanan dalam menjalankan tugasnya, menyoroti penggunaan AI dalam memperkaya pengalaman.

Menteri Kesehatan Fahad bin Abdurrahman Al-Jalajel menyatakan keberhasilan rencana kesehatan untuk haji. Dalam sebuah pernyataan, dia menggarisbawahi dukungan besar yang diberikan untuk sektor kesehatan dan haji oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz dan Pangeran Mohammed bin Salman, Putra Mahkota dan Perdana Menteri.

Baca juga: Ada 100 Juta Kerikil untuk Lempar Jumrah Jamaah Haji,  Kemana Perginya Seusai Dipakai?

Selain itu, dia memuji tindak lanjut Pangeran Khalid bin Faisal bin Abdulaziz, penasehat Penjaga Dua Masjid Suci dan Gubernur wilayah Makkah. Al-Jalajel mengatakan lebih dari 36 ribu pegawai sektor kesehatan, didukung oleh 7.600 sukarelawan, dikerahkan di tempat suci selama haji.

Lebih dari 400 ribu jamaah menerima layanan kesehatan selama ziarah. Lebih dari 50 operasi jantung terbuka dilakukan, lebih dari 1.600 sesi cuci darah diadakan dan lebih dari 4.000 jamaah menerima layanan virtual dari rumah sakit virtual.

Selain itu, lebih dari 8.000 kasus serangan panas dirawat. Dia mencatat kampanye kesadaran yang diadakan selama haji membantu membatasi jumlah kasus serangan panas.

Sumber: alriyadhdaily  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement