REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Menyambut gelombang kedua yang akan diberangkatkan dari Makkah menuju Makkah, sebanyak petugas Daker Madinah menjalani orientasi di Terminal Haji. Orientasi ini dilakukan mengingat sekitar 30 menit sebelum sampai di pondokan hotel di Madinah, bus pengangkut jamaah akan transit di Check Point Terminal Hajj, Madinah.
Check Point ini semacam penghentian sementara berjarak sekitar 17,5 km dari Masjid Nabawi, atau 5 menit dari Masjid Birr Ali, tempat Miqat calon jamaah gelombang I dari Madinah ke Makkah.
"Insya Allah Kita akan bagi dua shitf tugas. Selama 24 jam nanti, kita siaga di Terminal Haji, untuk mengecek jumlah jamaah, bus, dan arus deploy ke hotel di Madinah," kata Kepala Sektor Birr Ali dan Terminal Haji Daker Madinah H Aruji Maswatu kepada wartawan sesaat sebelum menunaikan shalat Jumat di Pelataran Masjid Nabawi, Jumat (7/7/2023) siang.
Menurut Aruji, di Terminal Haji Madinah, bus jamaah akan berhenti sekitar 20 hingga 30 menit. Saat bus berhenti sementara itulah petugas PPIH mencatat, mengontrol bus dan jamaah, serta berkoordinasi dengan pendamping dari muassasah mengecek kembali paspor jamaah yang akan masuk Madinah.
Menurut Aruji, peran strategi tim sektor Birr Ali, adalah komunikator untuk tim layanan kedatangan can kepulangan, transportasi, akomodasi, sekaligus konsumsi di Daker saat penyambutan dan penempatan jamaah di hotel.
Dari Makkah, jamaah berangkat dua shift trip. Perjalanan Makkah - Madinah sekitar 490 km dan ditempuh 6-7 jam dengan coaching bus. Shift pertama diperkirakan berangkat pukul 06.00 WAS pagi, dan tiba di Madinah, setelah Shalat Lohor.
Sedangkan shift kedua berangkat siang dan tiba malam hari di Madinah.
"Kita siaga di terminal haji di shift itu," ujar Aruji.
Terminal Hijrah menjadi satu tempat penting dalam penyelenggaraan ibadah haji, bagi jamaah haji gelombang ke-2. Uni titik pemeriksaan dokumen dari para jamaah haji gelombang 2, akan ziarah 8-9 hari di Madinah, sebelum kembali ke Tanah Air.
Terminal di barat Masjid Nabawi dari arah Makkah inilah tempat penentuan apakah jamaah haji dari Makkah, bisa melanjutkan perjalanan ke Madinah atau tidak.
Jamaah gelombang II berkebalikan dengan jamaah haji gelombang pertama. Jamaah haji gelombang I, lebih dulu menyelesaikan rukun ibadah haji di Makkah, sebelum kemudian ibadah sunnah di Madinah, kota Nabi Muhammad SAW dimakamkan.
Dalam perjalanan dari Mekkah ke Madinah, mereka lebih dulu harus melalui Terminal Hijrah.
Di sini, petugas akan mengecek jumlah jamaah dan kelengkapan dokumen. Dalam sehari, setidaknya ada tujuh petugas haji Indonesia yang bertugas di Terminal Hijrah. Saat bus tiba di terminal, petugas memeriksa kelengkapan dokumen seperti paspor. Tak ada satu jamaah pun yang turun.
“Semua paspor jamaah haji akan dititipkan di petugas Muasasah Adilla yang sudah berjaga di Terminal Hijrah,” kata Petugas PPIH yang berjaga di Terminal Hijrah, Agus Salim, Senin (25/7).
Dari data petugas haji Indonesia, sampai 24 Juli 2022, total 36 kloter jamaah gelombang kedua sudah melintas di Terminal Hijrah dan masuk wilayah Madinah. Sejauh ini, menurut Agus Salim, tidak ada kejadian menonjol di Terminal Hijrah.
Sekitar 105 ribu jamaah haji Indonesia gelombang kedua, mulai diberangkatkan dari Makkah ke Madinah, Senin (10/7/2023) pagi.
Di Madinah, selama 8-9 hari, rombongan jamaah dari 282 kelompok terbang (kloter) ini, akan menunaikan ziarah ke Makam Rasulullah, Raudah, situs peradaban Islam, dan rangkaian shalat lima waktu berjamaah di Masjid Nabawi, selama 40 waktu atau dikenal dengan ibadah Arbain.