Sabtu 08 Jul 2023 12:20 WIB

Saudi Keluarkan Daftar 30 Barang yang Dilarang Dibawa Saat Penerbangan

Barang-barang tersebut akan disita, serta penumpang tidak berhak mengklaimnya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Maskapai Saudi Airlines.
Foto: saudigazette
Maskapai Saudi Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pelaksanaan musim haji 1444 H/2023 M telah resmi berakhir sejak pekan lalu. Kini, secara bertahap jamaah haji dari seluruh dunia kembali ke negara asalnya.

Sehubungan dengan itu, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah mengumumkan daftar 30 barang yang dilarang dibawa dalam bagasi penumpang. Otoritas bandara menyatakan barang tersebut akan disita, serta penumpang tidak berhak mengklaimnya.

Dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (8/7/2023), pihak bandara memperingatkan jamaah haji yang akan berangkat agar tidak membawa barang-barang berbahaya dan terlarang ini ke dalam bagasi mereka. Dari jumlah tersebut, 16 barang dilarang dibawa di kabin penerbangan.

Barang-barang yang dimaksud antara lain pisau, gas terkompresi, cairan beracun, pisau, pemukul bisbol, skateboard, bahan peledak atau kembang api. Selain itu, senjata api, bahan magnet, bahan radioaktif atau korosif, peralatan, gunting kuku, gunting, parang daging dan amunisi juga dilarang di bawa ke kabin.

Di sisi lain, daftar bahan berbahaya yang dilarang diangkut dalam semua bagasi ada 14 item. Mereka adalah oksidan, peroksida organik, bahan radioaktif, perangkat kejut listrik, perangkat menonaktifkan, skateboard otomatis, perangkat oksigen cair, selain bahan beracun atau biologis yang menularkan infeksi, korek api, korek api dan cairan yang mudah terbakar.

Selanjutnya, bahan yang dilarang lainnya adalah gas bertekanan, bahan peledak atau kerupuk, senjata api dan senjata tiruan, bahan magnet, serta bahan korosif.

Otoritas bandara menegaskan bahwa 30 barang terlarang ini akan disita, dan penumpang tidak berhak mengklaimnya. Para penumpang didesak untuk menghubungi maskapai masing-masing untuk informasi lebih jelas.

Jamaah haji Indonesia telah memulai kepulangannya sejak 4 Juli lalu. Terhitung sejak 6 Juli 2023 pukul 24.00 WIB, fase kepulangan jamaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 17.942 orang, tergabung dalam 46 kelompok terbang (kloter).

Kemarin pada 7 Juli 2023, jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah berjumlah 5.701 jamaah atau 15 kloter.

Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat Dodo Murtado menyebut, untuk rencana keberangkatan jamaah dan petugas dari Tanah Suci ke Tanah Air hari ini (8/7/2023), berjumlah 6.062 orang atau 16 kloter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement