REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Sebuah rencana yang dijuluki Mubsirun sedang dilaksanakan di Masjidil Haram di Makkah di mana salinan Quran dalam huruf braille dibagikan kepada peziarah dan jamaah tunanetra. Departemen Urusan Alquran Kepresidenan Umum untuk urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dalam melaksanakan rencana tersebut.
Direktur departemen, Saad al-Nadawi, mengatakan rencana itu ditujukan untuk membantu para peziarah yang membutuhkan Alquran dalam huruf braille. Ia menambahkan bahwa upaya dilakukan agar para peziarah haji dan umrah memiliki pengalaman terbaik mereka saat berada di Makkah.
Dilansir dari IQNA, Ahad (9/7/2023), Departemen ini juga menyediakan peziarah dari berbagai negara dengan akses ke terjemahan Alqur’an dalam berbagai bahasa.
Braille adalah sistem penulisan yang memungkinkan orang buta dan rabun jauh untuk membaca dan menulis melalui sentuhan. Metode Braille ditemukan oleh Louis Braille (1809-1852), yang buta dan menjadi guru tunanetra.
Dalam beberapa tahun terakhir, Alqur’an dan buku-buku agama telah dicetak dalam huruf Braille untuk membantu umat Islam yang mengalami gangguan penglihatan tetap bisa membaca teks dengan mudah.