Selasa 11 Jul 2023 07:00 WIB

Kemenag-Kemenhaj Saudi Bentuk Tim Investigasi Masalah Layanan Masyair

Sejumlah layanan di Masyair mengalami masalah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) berbincang dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah (kiri) usai melakukan pertemuan bilateral di Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) berbincang dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi Taufiq F Al Rabiah (kiri) usai melakukan pertemuan bilateral di Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi upaya Arab Saudi mengusut permasalahan yang terjadi saat puncak haji di Masyair. Saat ini, Yaqut tengah menunggu hasil investigasi dari tim gabungan, yang dibentuk Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Haji Arab Saudi.

Hal ini disampaikan Menag saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Kantor Kemenag, Jakarta. Yaqut mengungkapkan telah menyampaikan kepada Menteri Tawfiq bahwa selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) ada beberapa catatan.

Baca Juga

Catatan yang disampaikan ini mulai dari masalah keterlambatan distribusi konsumsi, keterlambatan penjemputan di Muzdalifah, hingga masalah tenda dan toilet di Mina.

“Kami telah melakukan analisa dan masalahnya ada pada Mashariq, selaku serikat penyedia. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Menteri Tawfiq dan sangat responsif,” ujar Menag Yaqut, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (11/7/2023).

Antara kedua pihak pun sepakat membentuk tim investigasi. Saat ini sudah dilakukan setidaknya dua kali pertemuan dan tim ini masih bekerja.

"Kita akan tunggu hasilnya satu atau dua minggu ke depan. Kami apresiasi pemerintah Saudi amat kooperatif,” ujar dia.

Ia juga mengapresiasi berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jamaah haji Indonesia. Salah satunya terkait tata cara masuk Raudhah yang menggunakan tasreh, yang mampu memberikan kemudahan kepada tiap jamaah.

Dengan adanya tasreh, jamaah lebih tertib dan memiliki kesempatan yang sama untuk ke Raudhah, sehingga sangat membantu. Kondisi di Masjidil Haram pun lebih teratur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Yaqut juga menyoroti saat pemerintah Indonesia memutuskan memberikan hadiah tambahan zamzam bagi jamaah. Pemerintah Arab Saudi disebut sangat membantu hal ini.

"Hadiah zamzam ini jadi obat bagi jamaah yang sempat kecewa dengan pelayanan saat Masyair. Terima kasih karena pemerintah Saudi sudah membantu,” ucap dia.

Dubes Arab Saudi Faisal bin Abdullah Al-Amudi menyampaikan apreasiasi atas pola koordinasi dan komunikasi yang dilakukan Yaqut. "Kami senang karena koordinasi, komunikasi intensif yang telah dilakukan Bapak Menteri. Kami berharap dapat memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh jamaah, khususnya bagi haji Indonesia,” kata Faisal.

Ia berdoa agar jamaah haji Indonesia dapat kembali dengan sehat dan selamat, serta menjadi haji mabrur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement