Rabu 12 Jul 2023 22:15 WIB

Berhalangan Masuk Raudhah, Jamaah Haji Jangan Berkecil Hati

Jamaah haji antusias masuk ke Raudhah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harus memiliki tasreh atau izin.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harus memiliki tasreh atau izin.

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang kedua secara bertahap mulai tiba di Madinah. Selama delapan hari di Madinah, jamaah haji berkesempatan menuju Raudhah, salah satu bagian dari Masjid Nabawi yang disebut para ulama tempat yang makbul untuk berdoa.

Namun, jamaah haji lansia tak perlu berkecil hati andai tak mampu berangkat menuju Raudhah. Koordinator Bimbingan Ibadah (Bimbad) PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Madinah KH Ahmad Wazir Ali mengatakan, meski tidak masuk ke lokasi Raudhah, hanya dari luar, doa-doa jamaah haji sudah dipastikan makbul.

Baca Juga

"Dalam literatur hadits disebutkan, al-hujjaju wa al-'ummaro wafdullah, jamaah haji dan umrah mereka adalah tamu-tamu Allah," kata pria yang juga merupakan Pengasuh Asrama Sunan Ampel Ponpes Mambaul Ma'arif, Denanyar Jombang, Rabu (13/7/2023).

Kiai Wazir melanjutkan, Idza sa'aluu u'tuu. Wa idza da'au ustujiba lahu. Wa idza anfaqu ukhlifa alaihi. Jika mereka berdoa (pada Allah) akan dikabulkan. Dan apapun yang diinfakan selama haji/umroh akan Allah ganti.

Menurutnya, bagi jamaah haji lansia tidak perlu ikut berdesak-desakan untuk ke Raudhah. Sama seperti jemaah yang bisa masuk ke dalam Raudhah, doa-doa jamaah lansia mustajab.

Raudhah, kata Kiai Wazir, merupakan miniatur surga yang ada di dunia. Siapapun yang sudah ke Raudhah, itu artinya telah mendapatkan kaplingan surga di akhirat kelak. Setiap doa yang diucapkan dapat dipastikan mujarab. 

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan seluruh jamaah mendapatkan tasreh untuk masuk ke Raudhoh di Masjid Nabawi. Proses pembuatannya sendiri sudah dilakukan sejak lima hari sebelum jamaah tiba di Madinah.

"Proses request tasreh dilakukan sebelum jamaah haji datang ke Madinah. Kami sudah mulai melakukan request tasreh jauh hari, empat sampai lima hari sebelum jamaah masuk ke Madinah karena sistemnya yang padat," kata Sekretaris Daerah Kerja Madinah Abdillah saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/7/2023).

Jika request dilakukan terlalu mepet dengan waktu kedatangan jamaah, lanjut Abdillah, dikhawatirkan tidak mendapatkan jadwal sesuai yang diinginkan, apalagi jamaah haji Indonesia di Madinah hanya delapan sampai sembilan hari.

"Alhamdulillah untuk jamaah haji gelombang kedua, lebih lancar dibandingkan dengan gelombang pertama. Alhamdulillah sudah diterbitkan tasreh jamaah," kata Abdillah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement