Kamis 13 Jul 2023 06:39 WIB

Kasus Pneumonia Meningkat, Jamaah Haji Diminta Disiplin Pola Hidup Sehat

Kondisi jamaah haji masih kelelahan pasca-Armuzna.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kedatangan jamaah Kloter JKS 39 dan 40 yang tiba di Hotel Madinah Arjwan di Sektor IV.  Mereka tiba di hotel sekitar pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Petugas sektor yang telah menunggu dengan sigap langsung membantu jamaah haji.
Foto: dok MCH 2023
Kedatangan jamaah Kloter JKS 39 dan 40 yang tiba di Hotel Madinah Arjwan di Sektor IV. Mereka tiba di hotel sekitar pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Petugas sektor yang telah menunggu dengan sigap langsung membantu jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kasi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah Thafsin Alfarizi menyampaikan bidang kesehatan Daker Madinah akan berupaya meningkatkan kondisi kesehatan jamaah haji selama di kota Madinah pasca-Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) di Makkah.

Alfarizi mengatakan, diketahui bahwa pasca-Armuzna, kondisi jamaah haji masih kelelahan dan kasus pneumonia terus meningkat. Oleh karenanya, jamaah haji diimbau disiplin pola hidup bersih dan sehat.

Baca Juga

"Pasca Armuzna, kasus pneumonia meningkat sehingga jamaah haji perlu mewaspadai penularan yang mungkin terjadi dengan memakai masker, hindari kontak fisik terutama dengan jamaah haji lain yang batuk atau pilek, dan mencuci tangan pakai sabun," kata Alfarizi, Rabu (12/7/2023).

Alfarizi menyampaikan, tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) juga diimbau untuk mewaspadai gejala jamaah haji lansia dengan batuk pilek dan kurang nafsu makan yang mengarah pada gejala pneumonia. Jika menemui kasus ini, maka TKHK akan segera memeriksakan jemaah Lansia tersebut ke KKHI Madinah.

Alfarizi juga menyoroti cuaca panas ekstrem yang terjadi di Madinah bisa mencapai 48 derajat celsius. Untuk itu, mengimbau para TKHK untuk siaga di lobi hotel masing-masing satu jam sebelum dan sesudah waktu sholat fardu. Hal itu untuk mengingatkan jamaah haji menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menuju masjid dan penanganan awal heat exhaustion pada saat jamaah haji kembali ke hotel.

"Dengan strategi ini kami berupaya meningkatkan kondisi kesehatan para jamaah haji selama di Kota Madinah. Harapannya jumlah jamaah haji sakit atau wafat tidak bertambah lagi, sehingga jamaah haji dapat kembali ke Tanah Air dengan sehat dan berkumpul kembali dengan keluarga tercinta," jelas Alfarizi.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Rabu (12/7/2023) siang waktu Arab Saudi, sebanyak 581 jamaah haji telah wafat. Jamaah haji yang dirawat di RSAS Makkah sebanyak 165 orang dan dirawat di KKHI Makkah 166 orang. Di RSAS Madinah 7 orang dan di KKHI Madinah 20 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement