REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Suatu hari dikisahkan saat Idul Fitri atau Idul Adha, Nabi Muhammad SAW memerintahkan semua kaum Muslimin mengikutinya, termasuk para perempuan yang sedang haid. Ketika Nabi Muhammad SAW dan penduduk kota Madinah melakukan sholat minta hujan, belum lagi acara itu selesai, mendung tiba kemudian turunlah hujan.
Riwayat lain menyebutkan, pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW melaksanakan khutbah Idul Fitri terlalu panjang sehingga para jamaah gelisah karena terik Matahari. Lalu datanglah mendung atau awan tebal yang menutupi sinar Matahari hingga acara selesai. Untuk mengingatkan peristiwa ini, dibangunlah sebuah masjid yang diberi nama Masjid Ghamamah, yang berarti pawan atau mendung.
Masjid Al-Ghamamah menjadi salah satu destinasi jamaah haji saat berkunjung ke Madinah. Dinamakan dengan Al-Ghamamah, yang artinya awan, karena saat nabi melaksanakan salat Id terakhir di tempat tersebut gundukan awan menaungi beliau dari terik matahari. Di masjid tersebut, Rasulullah juga pernah berdoa meminta diturunkan hujan.
Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Madinah tahun 2023 beberapa kali berkunjung ke masjid tersebut. Lokasi masjid tersebut dekat dengan Masjid Nabawi, sekitar 500 meter arah Barat Daya masjid Rasulullah itu.
Pantauan pada Kamis (13/7/2023), jemaah haji berkunjung ke masjid Al-Ghamamah untuk melakukan salat sunah dua rakaat dan melihat secara langsung bukti sejarah dimana Rasulullah SAW sholat Id terakhir dan berdoa di masjid dengan paduan warna hitam dan putih itu.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Umar Ibn Abdul Azis (720 M) untuk mengenang adanya peristiwa awan menanungi Rasulullah SAW ketika salat. Selama pemerintahan Umar, perbaikan dan pekerjaan konstruksi masjid tersebut terus berlangsung.
Masjid Al-Ghamamah terdiri dari dua ruangan, yaitu ruang depan yang merupakan pintu masuk dan ruang salat. Ruang depan ini bentuknya persegi panjang dengan ukuran panjang 26 meter dan lebar 4 meter.
Sementara ruang tempat salat memiliki luas sekitar 30 meter dan lebarnya 15 meter. Pada bagian dinding timur ruang salat terdapat dua jendela persegi panjang, yang masing-masing di atasnya terdapat dua jendela ukuran kecil, dan jendela bundar pada barisan ketiga. Demikian juga sama pada jendela dinding bagian barat.
Adapun mihrab masjid tersebut berada pada bagian tengah dinding selatan. Sebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang terbuat dari marmer dengan 9 anak tangga di atasnya.
Pintu Masjid Al-Ghamamah terbuat dari kayu dengan warna cat hitam. Temboknya nampak terbuat dari basal hitam, sedangkan kubah, dinding bagian dalam serta rongga kubah dicat dengan warna putih dan lengkungan dengan warna hitam.
Masjid Al-Ghamamah memiliki 5 kubah. Kubah paling tengah persis lurus dengan pintu masuk masjid yang terletak di sebelah utara masjid. Dipandang dari luar bangunan masjid ini nampak lebih cantik dengan banyaknya burung merpati yang berterbangan di sekitaran kubah-kubahnya dan area depan masjid.
Selain sholat dan membaca Alquran, jamaah yang berkunjung sesekali menagabadikan kenangan dengan pose foto baik sendiri maupun dengan rombongannya. Jemaah yang berkunjung ke Madinah patut untuk menjelajahi bukti sejarah Islam ini.