REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamah Haji Indonesia mulai tahun ini akan mendapatkan sertifikat haji resmi dari Kementerian Agama (Kemenag). Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, sertifikat ini diberikan kepada jamaah yang berhaji sendiri maupun dibadalkan.
"Kita sudah menerbitkan surat edaran dari Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah ke seluruh Kanwil provinsi untuk menyampaikan ke masing-masing Kepala Kemenag kabupaten/kota agar mencetak sertifikat berdasarkan domisili jamaah," kata Arsad dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (17/7/2023).
Arsad menjamin, proses pengambilan sertifikat tidak akan merepotkan jamaah. Contoh, jika jamaah berasal dari Kabupaten Bekasi, ia tidak perlu ke kantor wilayah (kanwil) provinsi yang ada di Bandung.
"Seperti halnya yang di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, tidak perlu ke Semarang, karena bisa langsung dicatat di kabupaten/kota masing-masing," ujar dia.
Layanan sertifikasi haji ini menjadi salah satu inovasi terbaru Kemenag. Pada tahun-tahun sebelumnya, sertifikat haji dikeluarkan maskapai Garuda, bukan oleh pemerintah.
"Sepanjang yang kami ketahui ini merupakan yang pertama. Di periode sebelumnya ada sertifikat tersebut tapi diterbitkan maskapai Garuda bukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama," kata Arsad.
Untuk saat ini, proses pemulangan jamaah haji gelombang satu dari Bandara King Abdulaziz Internasional (KAIA) Jeddah terus berlangsung. Hingga Ahad (16/7/2023) kemarin, jamaah haji yang sudah mendarat di Tanah air sebayak 213 kelompok terbang (kloter), dengan jumlah jamaah sebanyak 80.713 orang.
Arsad menyebut pihaknya terus melakukan pendorongan pemulangan jamaah melalui Bandara Jeddah. Adapun jadwal pemulangan lewat Bandara Jeddah ini akan berakhir esok, 18 Juli 2023.
Selanjutnya, kepulangan pertama jemaah haji gelombang II pun akan segera dimulai. Proses ini dilakukan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (AMAA) di hari yang sama, Selasa 18 Juli.
"Nanti pada tanggal tersebut petugas terbagi dua. Ada yang duluan ke Madinah untuk melayani pemulangan gelombang dua, sebagainya lagi stand by di Jeddah untuk bertugas pemulangan gelombang satu kloter terakhir," ujar dia.