Jumat 21 Jul 2023 19:40 WIB

Misteri Rahasia Ka'bah, Benarkah Ada Pintu Kedua?

Pintu Ka'bah pertama kali diganti pada tahun 64 Hijriyah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka
Foto:

Kemudian, masih pada masa pra Islam, di satu pintu Ka'bah dibuatkan penghalang dengan 18 batu untuk mengontrol pergerakan keluar masuk Ka'bah. Pintu yang dihalangi 18 batu batu ini adalah pintu yang terletak di sisi yang berhadapan dengan pintu utama Ka'bah sekarang, dekat Rukun Yamani.

Lalu, pada era Suku Quraisy ketika mereka menguasai Makkah sebelum Islam datang, salah satu dari dua pintu ditutup. Sedangkan pintu timur dinaikkan beberapa kaki di atas permukaan tanah.

Siti Aisyah dalam sebuah riwayat, pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang mengapa orang-orang Quraisy menaikkan pintu tersebut, kemudian Nabi SAW mengatakan, itu karena mereka kekurangan dana. Setelah itu, struktur Ka'bah mengalami perbaikan, renovasi dan pemugaran karena pengaruh hujan deras dan faktor waktu.

Berlanjut ke era negara Islam, pintu Ka'bah berdasarkan catatan sejarah, pertama kali diganti pada tahun 64 Hijriyah pada masa kepemimpinan Abdullah bin Zubair, setelah terkikis melewati waktu yang panjang. Saat itu, dibuatkan pintu setinggi 11 hasta. Pintu yang sebelumnya tertutup pun dibuka sehingga ada dua pintu untuk masuk dan keluar.

Sesudah itu, Al Hajjaj bin Yusuf, salah satu pemimpin dalam Dinasti Umayyah, membangun kembali Ka'bah di atas bangunan Quraisy dan menutup pintu yang kedua. Sehingga hanya satu pintu yang dapat digunakan untuk keluar masuk.

Pada 1045, para peziarah mengubah desain pintu asli yang lama, dengan menyertakan ornamen yang terbuat dari perak dengan berat sekitar 200 pon. Selanjutnya, di era Ottoman, tembok timur dan barat Ka'bah pernah runtuh, sehingga sultan saat itu, Sultan Ottoman Murad IV, membangun kembali Ka'bah tepatnya pada tahun 1630 Masehi.

Sultan tersebut mempekerjakan pengrajin Mesir untuk membuat pintu baru yang desainnya mirip dengan pintu sebelumnya. Mereka menghiasinya dengan bentuk geometris berlapis perak dan emas. Pintu inilah yang digunakan selama lebih dari 300 tahun, dan tidak diganti sampai era negara Kerajaan Arab Saudi. Pintunya masih berdiri dan sekarang menjadi bagian dari pameran sejarah Arab di Museum Louvre di Abu Dhabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement